1 Dolar AS Setara Rp8 Ribuan, Google Akui Ada Kesalahan Data


Google mengonfirmasi adanya kesalahan informasi terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di hasil pencarian Google Search. Kesalahan ini menampilkan nilai tukar yang tidak akurat, yaitu Rp8.170,65 per dolar AS, jauh dari kurs sebenarnya.

“Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang ini berasal dari sumber pihak ketiga,” ujar perwakilan Google dalam keterangan resmi kepada inilah.com, Sabtu (3/2).

Google menjelaskan bahwa data nilai tukar di platformnya diperoleh dari penyedia data eksternal. Setelah menerima laporan mengenai ketidakakuratan tersebut, perusahaan teknologi raksasa ini segera menghubungi pihak penyedia data untuk memperbaiki kesalahan.

“Ketika kami mengetahui ketidakakuratan ini, kami langsung menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin,” tambah perwakilan Google.

Sebelumnya diberitakan bahwa tampilan situs Google pada Sabtu sore bermasalah karena menunjukkan nilai tukar dari rupiah ke dolar Amerika Serikat (AS) yang berada di level 8.170,65.Tidak hanya itu, mata uang lain seperti Euro juga error karena nilai tukarnya berada pada level 8.348,50 alih-alih Rp 16.889.

Adapun sehari sebelumnya, pada Jumat, 31 Januari 2025, kurs rupiah pada penutupan perdagangan hari itu melemah 49 poin atau 0,3 persen menjadi Rp 16.305 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.257 per dolar AS. 

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat turut melemah ke level Rp 16.312 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.259 per dolar AS.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso sebelumnya mengatakan data yang ditampilkan tersebut keliru. “Level nilai tukar US$/IDR (Indonesian Rupiah) 8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya,” ujarnya lewat pernyataan resmi.

Google tidak merinci identitas penyedia data pihak ketiga yang bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. Namun, perusahaan menegaskan komitmennya untuk memastikan keakuratan data di platform mereka.

“Kami terus bekerja sama dengan mitra data kami untuk memastikan informasi yang ditampilkan di Google Search akurat dan dapat dipercaya,” tutup pernyataan tersebut.