10 Bandara Terbesar di Dunia, Salah Satunya Punya Teknologi Tercanggih


Dari terminal megah hingga infrastruktur canggih, deretan bandara terbesar berikut ini mencerminkan vitalitas ekonomi dan kecakapan teknologi negara masing-masing.

Berdasarkan data dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), terdapat sekitar 40.000 bandara yang ada di dunia. Indonesia sendiri memiliki bandara sebanyak 673, dilansir dari laman Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA).

Di antara banyaknya bandara-bandara tersebut, beberapa masuk ke dalam urutan bandara terbesar di dunia. Salah satu dari daftar tersebut ada dari Asia Tenggara. 

Bandara Terbesar di Dunia dengan Kemegahan Bangunannya

Besarnya ukuran bandara-bandara ini diukur berdasarkan luas lahan, kapasitas penumpang, dan infrastruktur. Berikut daftarnya:

1. King Fahd International Airport (DMM)

Bandara ini memiliki luas 776 km persegi, terletak di Dammam, Arab Saudi. Bandara yang dulunya merupakan bekas pangkalan udara Amerika Serikat ini luasnya hampir setara seluruh wilayah negara tetangganya, Bahrain.

Fasilitas bandara King Fahd beragam. Terdapat masjid yang mampu menampung hingga 2.000 jemaah dan area pembibitan tanaman dengan luas total 346,9 km persegi yang meliputi tiga rumah kaca dan 36.400 meter persegi ladang hijau. 

Selain terminal penerbangan internasional dan domestik, Bandara Internasional King Fahd juga memiliki terminal ketiga khusus untuk keluarga kerajaan, VIP, dan pejabat pemerintah. 

Terminal ketiga atau yang disebut Royal Terminal ini sendiri luasnya 177.000 kaki persegi.

2. Denver International (DEN)

Letak bandara ini berada di Denver, Colorado, Amerika Serikat dengan luas 135.7 km persegi.

Bandara Denver terkenal dengan struktur gedung beratap putih yang menyerupai Pegunungan Rocky yang tertutup salju. 

Kode bandara resminya adalah DEN, tetapi warga setempat lebih sering menyebutnya sebagai DIA.

Kawasan ini sering dilanda musim dingin, kabut tebal, dan angin kencang sehingga kerap terjadi penundaan penerbangan. 

Namun tak perlu khawatir merasa bosan, karena bandara ini memiliki deretan tempat makan yang mengesankan, seperti Boulder Beer Tap House, Rocky Mountain Chocolate Factory, Denver Chop House, Breckenridge Brewery, dan lain-lain. 

Bandara ini juga memiliki spa di terminal B untuk membantu penumpang bersantai sebelum penerbangan.

3. Dallas/Fort Worth International (DFW)

Bandara DFW berlokasi di perbatasan antara kota Dallas dan Fort Worth, Amerika Serikat. Bandara dengan luas 69,6 km persegi ini melayani penerbangan domestik dan internasional. 

Telah beroperasi sejak tahun 1973, bandara ini melayani sekitar 70 juta penumpang setiap tahunnya. Tak heran Dewan Bandara Internasional menobatkan bandara DFW sebagai tersibuk kedua di dunia berdasarkan lalu lintas penumpang pada 2022 dan 2023. 

4. Orlando International (MCO)

Bandara dengan ukuran 53,8 km persegi ini berlokasi di Orlando, Florida, Amerika Serikat. Bandara Orlando menjadi pintu gerbang utama bagi pengunjung untuk ke wisata populer di Florida Tengah, seperti Walt Disney World dan Universal Studios.

Bandara Orlando dibuka pada tahun 1981 dengan nama awal McCoy Air Force Base. Bandara ini memiliki lebih dari 850 penerbangan setiap harinya dan melayani sekitar 135 tujuan domestik dan internasional. 

5. Washington Dulles International (IAD)

Bandara yang terletak di Washington DC, Amerika Serikat ini dikenal dengan terminal utamanya yang dirancang oleh Eero Saarinen, seorang arsitek Finlandia-Amerika yang populer dengan desain neo-futuristiknya.

IAD pertama kali dibuka pada tahun 1962 dan memiliki luas 48,6 km persegi. Nama bandara ini diambil dari nama sekretaris negara Amerika Serikat ke-52 yakni John Foster Dulles, ia pernah bekerja di bawah Presiden Dwight D. Eisenhower.

Bandara ini memiliki lima terminal utama, yaitu A, B, C, D, dan Z yang dihubungkan oleh AeroTrain, kendaraan yang mirip Kalayang (Kereta Melayang) di bandara Soekarno-Hatta. Kendaraan ini menjadi penghubung antara satelite terminal dengan terminal utama.

6. Beijing Daxing International (PKX)

Bandara Beijing Daxing merupakan salah satu bandara yang memiliki teknologi tercanggih di Cina. Teknologi pengenalan wajah di lobi keberangkatan digunakan untuk membuat proses check-in lebih cepat dan mudah. 

Bandara yang memiliki luas 46,6 km persegi ini terletak di perbatasan antara Beijing dan Langfang, Provinsi Hebei. Bandara Daxing melayani penerbangan domestik dan internasional. Pemilihan lokasi yang strategis bertujuan agar mudah diakses dari Tiananmen Square dengan jarak 46 km dari dan 26 km dari pusat kota Langfang.

Bandara ini memiliki bentuk lanskap yang unik, yakni menyerupai bintang laut sehingga mendapat julukan “The Starfish”. Hal ini merupakan hasil rancangan Zaha Hadid, seorang arsitek Britania kelahiran Irak yang meraih penghargaan Arsitektur Pritzker pada tahun 2004. Penghargaan ini diberikan setiap tahun kepada arsitek yang telah berkontribusi bagi kemanusiaan dan lingkungan binaan melalui seni arsitektur.

7. George Bush Intercontinental (IAH)

Awalnya bandara ini bernama Houston Intercontinental Airport saat dibuka pada tahun 1969. Namun diubah namanya pada tahun 1997 untuk menghormati penduduk Houston dan George H. W. Bush, presiden Amerika Serikat ke-41.

Bandara seluas 44,5 km persegi ini menghubungkan Houston dengan tujuan ke seluruh Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika. Bandara ini masuk ke dalam bandara tersibuk kedua di Texas pada tahun 2021 dan tersibuk ke-15 di Amerika Serikat pada tahun 2022.

8. Shanghai Pudong International (PVG)

Bandara Pudong memiliki luas 39,9 km persegi. Pembangunan tahap pertama bandara ini dimulai bulan Oktober 1997 dan resmi dibuka pada 1 Oktober 1999. Bandara Pudong telah melayani penerbangan internasional serta sejumlah kecil penerbangan domestik.

Awalnya bandara Pudong memiliki dua terminal utama, namun ditambahkan menjadi tiga pada tahun 2021 yang meningkatkan kapasitas tahunannya dari 60 juta penumpang menjadi 80 juta. 

Bandara ini memiliki 162 jembatan penyeberangan, 189 gerbang jarak jauh, dan empat landasan pacu.

Sejak Januari 2017, bandara ini telah menerapkan sistem Airport Collaborative Decision Making (A-CDM) yang dikembangkan oleh VariFlight, perusahaan layanan data penerbangan. 

Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja ketepatan waktu dan keselamatan operasional bandara. 

Pada Juni 2017, bandara Shanghai Pudong mencapai tingkat ketepatan waktu 62,7%, naik 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

9. Cairo International (CAI)

Bandara besar ini terletak di Kairo, Mesir dan memiliki luas 36,3 km persegi. Pertama kali dibuka pada tahun 1963 serta berperan penting dalam sektor pariwisata dan bisnis di Mesir.

Pada tahun 1963, Bandara Internasional Kairo memiliki ruang kedatangan dan keberangkatan, ruang transit, serta dua area lepas landas dengan kapasitas menampung lima juta penumpang per tahun. 

Namun, ketika tarif transportasi udara meningkat hingga 55% pada tahun 1970-an, bandara mengalami perluasan untuk mengatasi lonjakan penumpang. Aula kedua dibangun antara tahun 1977-1979, diikuti oleh pembangunan aula ketiga pada tahun 1980.

10. Suvarnabhumi International (BKK)

Bandara Suvarnabhumi berlokasi di Bangkok, Thailand dan mencakup area seluas 32,4 km persegi. Dengan ukuran tersebut, bandara ini menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara sekaligus pusat penerbangan regional.

Bandara ini dibangun untuk menggantikan Bandara Don Mueang yang sudah tidak mampu menampung jumlah wisatawan ke Thailand dan mulai beroperasi tahun 2006. 

Nama Suvarnabhumi sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “tanah emas”. Nama tersebut dipilih oleh mendiang Raja Bhumibol Adulyadej atau dikenal sebagai Raja Rama IX, Raja Thailand sejak 9 Juni 1946 – 13 Oktober 2016.