Setelah lebih dari 10 bulan sejak dimulainya serangan militer Israel terhadap Gaza, pejabat keamanan Israel mengumumkan bahwa operasi militer di Gaza telah “berakhir,” menurut laporan dari Otoritas Penyiaran Israel, Jumat (16/8/2024).
Namun, para pejabat tersebut juga menyatakan bahwa militer Israel dapat kembali memasuki Gaza “ketika intelijen baru tersedia,” sebagaimana dilaporkan oleh Otoritas Penyiaran Israel.
Pihak keamanan Israel telah memberitahu pimpinan politik di Tel Aviv bahwa saatnya telah tiba untuk membahas kesepakatan pertukaran tahanan.
Upaya Menjembatani Perbedaan
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa Washington tengah berusaha “menjembatani perbedaan” dalam pembicaraan gencatan senjata yang diselenggarakan di Qatar.
Pernyataan dari Departemen Luar Negeri AS juga mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan meninggalkan Amerika Serikat pada Sabtu (17/8/2024) untuk berupaya “mencapai kesepakatan gencatan senjata dan merampungkan kesepakatan pertukaran tahanan.”
Pernyataan Bersama AS, Qatar, dan Mesir
Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir mengeluarkan pernyataan bersama pada Jumat mengenai perkembangan dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza.
Pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa selama 48 jam terakhir, pejabat senior dari ketiga negara telah terlibat dalam diskusi intensif di Doha. Tujuan mereka adalah mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan memastikan pembebasan tahanan.
Negosiasi yang dilakukan dikatakan berjalan dengan serius dan konstruktif. Sebuah proposal diajukan oleh AS, dengan dukungan Qatar dan Mesir, yang bertujuan untuk menjembatani perbedaan antara pihak-pihak yang bertikai.
Proposal ini sejalan dengan prinsip-prinsip yang digariskan oleh Presiden Biden pada 31 Mei 2024 dan mematuhi Resolusi Dewan Keamanan 2735. Proposal tersebut juga didasarkan pada kesepakatan yang telah dicapai minggu sebelumnya dan menangani masalah yang tersisa untuk memfasilitasi pelaksanaan yang cepat.
Tim teknis dari ketiga negara akan terus bekerja dalam beberapa hari mendatang untuk merampungkan rincian kesepakatan, termasuk ketentuan kemanusiaan dan pengaturan untuk para tahanan.
Selain itu, pejabat senior dijadwalkan untuk kembali bertemu di Kairo sebelum akhir pekan depan untuk merampungkan kesepakatan berdasarkan syarat-syarat yang telah diajukan.