Hasil survei Indikator Politik menunjukan Ahmad Luthfi-Taj Yasin meraih elektabilitas 47,19 persen, unggul tipis dari Andika-Hendi 43,46 persen. (Foto: Inilah.com/tangkapan layar)
Hasil survei Indikator Politik menunjukan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul tipis dari Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi). Hasil itu, berdasarkan survei yang dilakukan periode 7-13 November 2024.
“Simulasi dua paslon berdasarkan simulasi surat suara pada 7-13 November 2024, elektabilitas Luthfi-Gus Yasin 47,19 persen unggul tipis dari paslon Andika-Hendi sebesar 43,46 persen,” ujar Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, merilis survei bertajuk ‘Gubernur dan Wakil Gubernur Pilihan Warga Jawa Tengah’, secara virtual, Minggu (17/11/2024).
Dari data survei 8-14 September 2024, paslon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) meraih elektabilitas sebesar 32,6 persen, kemudian pada 10-17 Oktober naik mejadi 44 persen, namun stagnan pada 7-13 November 43,46 persen.
Sementara paslon Luthfi-Yasin pada temuan survei periode 8-14 September 2024, meraih elektabilitas 48,2 persen, lalu pada 10-17 Oktober 48,2 persen, dan 7-13 November 47,19 persen.
“Pertanyaannya bagaimana dengan yang terjadi dalam dua minggu kedepan? Karena selisih antara pak Luthfi-Gus Yasin dengan pak Andika-Hendi itu dalam margin of error, kita tidak punya kesimpulan yang konklusif untuk mengatakan pak Luthfi unggul,” tuturnya.
“Meskipun secara absolut pak Luthfi dan Gus Yasin sedikit di atas pak Andika, tetapi secara statistik keduanya imbang. Karena selisih antara pak Luthfi dan Andika 3 persenan kurang lebih, sementara yang tidak tahu atau tidak jawab mencapai 9,35 persen, artinya apapun bisa terjadi di 27 (November) nanti,” tambah dia.
Burhanuddin menyebut, bila 9,35 persen responden yang tidak tahu atau tidak menjawab terbagi secara proporsional kepada dua paslon, maka Luthfi-Yasin menjadi pihak yang paling diuntungkan.
“Kemudian kami juga menanyakan dari 91 persen yang sudah menentukan pilihan ke paslon Andika-Hendi dan Luthfi-Yasin, terdapat 29,5 persen warga yang sudah punya preferensi, namun kategori iman elektoralnya lemah alias menyatakan besar kemungkinannya untuk mengubah pilihan,” ungkap Burhanuddin.
“Artinya apapun bisa terjadi. Jadi buat pak Luthfi tidak bisa berleha-leha meski unggul tipis, tetapi kalau misalnya mereka yang belum menentukan pilihan atau yang sudah punya preferensi tetapi goyang, itu ternyata lebih banyak yang lari ke pak Andika, ya kemungkinan pak Andika yang akan menang,” tandasnya.
Sebagai informasi, Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel sebanyak 3.500 orang, tingkat margin or error lebih kurang 2,3 persen dan dilakukan melalui wawancara secara tatap muka.