Pemilik mobil tentu ingin agar kendaraan kesayangannya selalu dalam kondisi prima.
Fakto itu yang kemudian membuat para pemilik kerap melakukan perawatan rutin terhadap mobil yang mereka miliki.
Sayangnya, masih banyak mitos perawatan mobil yang terus dipercaya kebanyakan orang.
Demikian seperti yang disampaikan Pakar Otomotif dari Universitas Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu.
“Beberapa mitos seputar perawatan mobil masih banyak dipercayai dan dilakukan oleh pemilik mobil di Indonesia,” kata dia kepada media.
Berikut Beberapa Mitos Perawatan Mobil:
Memanaskan Mobil saat Pagi Hari
Mitos pertama yang paling sering dilakukan kebanyakan orang, menurut Yannes, adalah anggapan bahwa memanaskan mesin mobil dalam waktu lama setiap pagi dapat memperpanjang usia mesin.
Padahal, teknologi mesin modern tidak memerlukan pemanasan yang lama.
![merawat mobil](https://i2.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/ilustrasi_merawat_mobil_7befc7f15c.jpeg)
Faktanya, mobil modern hanya membutuhkan waktu pemanasan mobil yang optimal selama 30 detik hingga satu menit.
Ini cukup untuk memastikan oli bersirkulasi ke seluruh bagian mesin.
Sementara untuk mobil dengan usia tua, sekitar pabrikan tahun 1990-an, perlu dipanaskan dengan waktu yang lebih lama, sekitar tiga hingga lima menit karena mesin yang belum seefisien mobil modern.
Mitos Ganti Oli Tiap 5 Ribu KM
Mitos lainnya adalah bahwa mengganti oli harus selalu dilakukan setiap 5.000 kilometer, sementara faktanya, beberapa jenis oli modern bisa bertahan lebih lama.
Isi Angin dengan Nitrogen
Yannes mengungkap mitos soal pengisian udara ban mobil, atau biasa disebut “isi angin.”
Mitos tersebut mempercayai bahwa nitrogen secara signifikan lebih baik daripada pengisian udara biasa.
![Oli Mobil](https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/ganti_oli_mobil_f910f4b26b.jpeg)
Faktanya, perbedaan yang dihasilkan tidak terlalu signifikan dalam penggunaan sehari-hari.
Barang Aftermarket dengan Produk Original
Mitos lain yakni soal produk purnajual atau aftermarket, seperti filter udara atau knalpot, selalu lebih murah untuk mutu yang setara dengan suku cadang asli.
Kenyataannya, kualitas produk purnajual sangat bervariasi, dan tidak semua produk memiliki standar yang sama dengan suku cadang asli dari pabrikan.
Beberapa produk purnajual mungkin menawarkan harga yang lebih murah, tetapi sering kali mengorbankan kualitas, ketahanan, dan kinerja.
Suku cadang asli biasanya dirancang khusus untuk kendaraan tertentu dan telah melewati pengujian yang ketat untuk memastikan kompatibilitas dan keandalannya.
Produk Pembersih Ruang Bakar
Ada keyakinan bahwa menggunakan produk pembersih bahan bakar secara rutin akan selalu membersihkan mesin dan meningkatkan performa.
Namun, penggunaan yang berlebihan bisa merusak komponen mesin. Sebaiknya ikuti rekomendasi pabrikan untuk pemeliharaan.
Oli Transmisi tak Perlu Diganti
Beberapa pemilik mobil percaya bahwa oli transmisi tidak perlu diganti.
![Ganti Ban](https://i3.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/ganti_ban_b467211e6f.jpeg)
Padahal, Yannes mengungkap bahwa mengganti oli transmisi secara berkala sangat penting untuk menjaga kinerja dan umur panjang transmisi.
Krim Anti Nyamuk untuk Goresan Cat Mobil
krim anti nyamuk justru akan merusak cat mobil. Christopher Sebastian, Presiden Direktur Topcoat (brand coating), menjelaskan bahwa krim anti nyamuk memiliki senyawa filler yang memang bisa menambal goresan namun penggunaannya hanya sementara dan langsung hilang apabila terkena air.
“Bukan untuk menghilangkan baret, tapi mungkin menyamarkan saja. Krim anti nyamuk punya senyawa yang tinggi asamnya. Sangat tidak dianjurkan,’ ujarnya beberapa waktu yang lalu.
Ganti Ban Mobil Bersamaan
Mengganti ban apabila sudah aus memang wajib karena mempengaruhi pengendalian selama berkendara. Namun, tidak perlu mengganti semua ban apabila masih ada yang kembangnya cukup baik.
Dengan demikian, penggantian ban dengan yang baru bisa dilakukan secara parsial atau sebagian saja.
Sebaiknya Anda rajin melakukan rotasi ban, karena membuat tingkat keausan merata. Selain itu, bila ban bocor tapi tidak parah juga tidak perlu diganti.
Ban yang tertusuk paku atau pecahan kaca apabila lubangnya tidak besar bisa ditambal dan diperbaiki.
Penggantian baru dilakukan apabila lubang di ban diameternya lebih dari 1 cm. Tambalan akan menjaga kawat baja dari kelembaban dan pastinya mengembalikan kekedapan udara.
Mobil Jarang Dipanaskan Bisa Rusak
Tidak semata-mata akan merusak seluruh komponen mobil, namun komponen utama yang akan dirusak adalah aki mobil.
![panasin mobil](https://i3.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/panasin_mobil_f39b3d89d8.jpeg)
Jadi, jika Anda tidak akan menggunakan mobil dalam jangka lama ada baiknya memanaskan mobil secara berkala agar mesin tetap panas agar mobil terhindar dari aus dan karat karena oli mobil tetap bekerja dan ini berfungsi untuk menjaga aki mobil juga.
Hindari mencabut kabel aki mobil jika Anda tidak meninggalkan mobil terlalu lama. Saran terbaik adalah dengan melepas kabel aki negatif saja.
Hal ini sudah sangat membantu Anda untuk terhindar dari kebocoran aki dan hal yang menyebabkan mobil mogok tiba-tiba.
Mengangkat Wiper Supaya tidak Keras
Hindari mengangkat wiper saat Anda sedang parkir kendaraan Anda. Hal ini seharusnya dihindari karena pabrikan mobil tentunya sudah memastikan bahwa karet pada wiper memiliki ketahanan dari 100 hingga 200 derajat celcius.
Justru jika terlalu sering mengangkatnya ini akan menyebabkan per dari wiper menjadi lebih rentan dan mudah kendor. Sehingga, tidak perlu mengangkatnya lagi, ya!