Market

10 Saham Janjikan Cuan untuk Transaksi Pekan Ini

Hingga akhir pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat lantaran beberapa sentimen positif baik dari internal maupun eksternal. 10 saham pun disuguhkan lantaran menjanjikan cuan. Saham apa saja?

Pada perdagangan Senin (19/12/2022), IHSG berakhir melemah 32,5 poin atau 0,48% ke posisi 6.779,7. Padahal, selama pekan lalu indeks cukup cerah dengan menguat 1,4% tertopang sejumlah sentimen positif.

“Dari 11 sektor yang ada, hanya 3 sektor yang mengalami koreksi dan sisanya mengalami penguatan (pekan lalu),” kata Mino, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Sentimen Positif

Menurut dia, IHSG yang cukup cerah tertopang oleh berbagai sentimen positif. Salah satunya adalah bertahannya harga batu bara di atas US$400 per ton.

Begitu juga dengan pembagian dividen, berlanjutnya surplus neraca perdagangan, dan kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat yang sesuai dengan ekspektasi. “Tak ketinggalan juga dengan mulai adanya window dressing dan rebound-nya saham GOTO (PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk),” ungkap dia.

Mino menegaskan, tanda-tanda mulai adanya window dressing terlihat di saham sektor keuangan atau bank. “Tanda-tanda tersebut adalah adanya kenaikan harga yang cukup signfikan pada saat pre closing, seperti terlihat pada saham Bank Mandiri atau BMRI,” ujarnya.

Sentimen Negatif

Sementara sentimen negatif yang menghambat penguatan IHSG pada pekan lalu adalah peluang masih adanya kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed di 2023. Begitu juga dengan turunnya data penjualan ritel AS yang memicu kekhawatiran adanya resesi di Negeri Paman Sam itu serta berlanjutnya aksi jual oleh investor asing.

“Pada tahun depan The Fed diprediksi masih akan menaikkan suku bunga acuan seiring penetapan terminal rate di level 5,1% atau setara dengan suku bunga di kisaran 5,00-5,25%,” ungkap Mino.

Dengan demikian, sambung dia, masih akan ada kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS itu sebesar 75 basis poin untuk kemudian di 2024 dan 2025 mengalami penurunan.

“Masih adanya kenaikan suku bunga tersebut dikhawatirkan akan semakin menekan ekonomi Amerika,” timpal dia.

IHSG Pekan Ini bakal Melanjutkan Penguatan

Namun demikian, Mino mengaku optimistis, IHSG pada pekan ini akan melanjutkan penguatan seiring sentimen domestik dan eksternal. Dari sisi domestik alias dalam negeri ada sentimen suku bunga acuan, data pertumbuhan kredit dan window dressing.

“Untuk minggu ini sentimen utamanya terkait dengan suku bunga acuan,” ucapnya.

Tren penurunan data inflasi dan relatif stabilnya nilai tukar rupiah, kata dia, diprediksi akan membuat Bank Indonesia lebih lunak dalam menaikkan suku bunga acuan.

“Menurut konsensus Bank Indonesia pada pertemuan 22 Desember hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%,” tuturnya tegas.

Sedangkan dari sisi eksternal, lanjut Mino, ada sentimen data klaim pengangguran dan data indeks pengeluaran konsumen (PCE). Diketahui, indeks pengeluaran konsumen merupakan indikator inflasi yang digunakan oleh The Fed dalam memutuskan kebijakan moneternya.

“Jika tren penurunan indeks pengeluaran konsumen berlanjut maka akan membuat Bank Sentral Amerika mengendurkan kenaikan suku bunga acuannya,” paparnya.

10 Saham Pilihan Janjikan Cuan

Tertopang sentimen domestik dan eksternal ini, Mino pun merekomendasikan beli 10 saham untuk trading selama sepekan ke depan, yakni hingga Jumat (23/12/2022). Saham-saham tersebut adalah:

  1. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan support 9.775 dan resistance 10.425;
  2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan support 8.450 dan resistance 8.750;
  3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan support 1.935 dan resistance 2.100;
  4. Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan support 7.150 dan resistance 7.600;
  5. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan support 915 dan resistance 975;
  6. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) dengan support 158 dan resistance 166;
  7. Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan support 3.680 dan resistance 4.090;
  8. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan support 3.800 dan resistance 3.950;
  9. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan support 1.300 dan resistance 1:440; dan
  10. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan support 4.620 dan resistance 5.050.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button