News

10 Tahun Puasa Kekuasaan, Demokrat dan PKS Bakal All Out di Pemilu 2024 tapi..

10-tahun-puasa-kekuasaan,-demokrat-dan-pks-bakal-all-out-di-pemilu-2024-tapi.

Analis politik, Arifki Chaniago menilai bahwa Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan tampil all out atau sepenuh hati untuk memenangkan Pilpres 2024, terlebih lagi keduanya kini berada di luar pemerintahan atau pihak oposisi.

Mungkin anda suka

“Bagi saya ada sebuah isu yang cukup menarik ya bahwa Demokrat dan PKS ini kan oposisi selama pemerintahan Jokowi, tentu all out dalam memenangkan pilpres demi kepentingan bagi mereka berdua. Karena mereka tidak mendapatkan tempat di era Jokowi,” terang Arif kepada inilah.com saat dihubungi Senin (23/1/2023).

“Hal yang paling logis adalah bahwa dinamika antar parpol (di) Demokrat dan PKS itu, kepentingannya bukan hanya kepentingan untuk memenangkan figure, atau partainya naik (elektabilitasnya) di 2024. Tapi dia memenangkan pilpres karena sudah puasa loh selama hampir 10 tahun,” ujarnya.

Namun, Arif juga melihat bagaimana semangat antara keduanya juga dapat melemah jika kepentingan kedua parpol ini tidak terpenuhi. Beberapa hal yang bisa menggerus semangat mereka, sambung dia, seperti soal jatah kursi menteri atau siapa sosok yang bakal didorong jadi cawapres Koalisi Perubahan.

“Ini yang akan menyebabkan mereka secara semangat lemah ya, makanya ini juga akan menjadi penting juga bagi PKS Dan Demokrat, apakah mereka akan bekerja maksimal untuk memainkan narasi untuk memenangkan Koalisi Perubahan di 2024,” tutup Arif.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan Demokrat belum sepenuh hati dalam semangat mendukung dan memenangkan Koalisi Perubahan di Pilpres 2024. Semuanya bergantung lagi apakah AHY didukung jadi pendamping Anies Baswedan atau tidak.

Jika pada akhirnya AHY tak dapat mendampingi Anies, maka Ujang meyakini hubungan Demokrat dengan partai koalisinya akan mengulang peristiwa di Pilpres 2019 lalu.

“Ya saya tidak tahu all out atau tidak, kalau AHY dijadikan cawapres pasti all out, tapi kalau tidak dijadikan cawapres ya tidak tahu. Ini kan seperti kejadian 2019 yang lalu ketika AHY akan disandingkan dengan Prabowo lalu tidak jadi, ribut lah antara Demokrat dengan Gerindra,” paparnya.

“Jadi secara alamiah, secara naluriah ya kalau tidak dijadikan cawapres AHY nya ya Demokrat bisa setengah hati terhadap dukungan pencapresan di partai Koalisi itu,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button