16 Bank Gulung Tikar, Prabowo Soroti Stabilitas Keuangan Pasca Terpilihnya Trump


Presiden Prabowo Subianto menyoroti peluang terwujudnya stabilitas ekonomi global di tengah dinamika konflik internasional, pasca-Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) yang dimenangkan Donald Trump.

Pernyataan ini dikemukakan Presiden dalam agenda Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Grha Bhasvara Icchana Komplek Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta, Jumat malam (29/11/2024).

“Tapi kalau kita lihat perkembangan akhir-akhir ini, memang ada peningkatan di Ukraine. Tetapi banyak pengamat, banyak pemikir menilai bahwa dengan pemilihan Presiden AS yang baru, kemungkinan bisa terjadi terobosan-terobosan yang positif,” kata Prabowo.

Dia mengatakan, potensi perubahan positif dalam stabilitas ekonomi global yang dapat muncul pasca pemilihan Presiden Amerika Serikat yang dimenangkan Donald Trump.

Dalam pernyataannya di hadapan para bankir, Presiden Prabowo menegaskan bahwa perkembangan terbaru di beberapa kawasan konflik memberikan harapan baru bagi terciptanya perdamaian dunia.

Presiden Prabowo juga menyinggung situasi di Timur Tengah, khususnya gencatan senjata di Lebanon, yang dinilainya sebagai langkah awal menuju kondisi yang lebih stabil.

Ia berharap terobosan serupa dari Presiden Trump dapat terjadi di Gaza, wilayah yang selama ini menjadi pusat perhatian dunia internasional terkait konflik kemanusiaan.

Dalam kaitannya dengan ekonomi global, Presiden menyampaikan bahwa dinamika konflik internasional memiliki dampak langsung terhadap stabilitas ekonomi, termasuk di Indonesia.

Untuk itu, Kepala Negara menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan dan kehati-hatian di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.

“Situasi penuh ketidakpastian ini mengharuskan kita untuk selalu waspada, selalu hati-hati. Tapi saya bersyukur bahwa suasana secara garis besar di Republik Indonesia ini cukup tenang dan cukup kondusif,” kata Prabowo.

Beratnya Bisnis Bank

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Kota Juang Perseroda yang beralamat di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.

Kepala OJK Provinsi Aceh, Daddi Peryoga di Banda Aceh, Jumat (29/11/2024), mengatakan pencabutan izin usaha sesuai dengan keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK. Pencabutan izin usaha tersebut merupakan bagian tindakan pengawasan.

“Pencabutan izin usaha tersebut merupakan tindakan pengawasan yang dilakukan OJK untuk terus menjaga dan memperkuat industri perbankan serta melindungi konsumen,” kata Daddi Peryoga.

Ia menyebutkan pencabutan izin usaha PT BPRS Kota Juang Perseroda Aceh tertanggal 29 November 2024. Sebelumnya, sejak 13 Maret 2024, OJK menetapkan PT BPRS Kota Juang Perseroda sebagai bank dengan status pengawasan bank dalam penyehatan (BDP).

Penetapan bank dalam penyehatan tersebut, kata dia, berdasarkan pertimbangan rasio kewajiban pemenuhan modal minimum di di bawah ketentuan atau sebesar negatif 184,74 persen.

Ambruknya BPRS Kota Juang Bireuen ini, mengikuti jeka 15 BPR dan BPRS lainnya yakni, BPR Wijaya Kusuma (Madiun), BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda/Mojokerto), BPR Usaha Madani Karya Mulia (Surakarta), BPR Pasar Bhakti Sidoarjo (Sidoarjo), BPR Purworejo (Purworejo), BPR EDC Cash (Tangerang).

Serta BPR Aceh Utara (Aceh Utara), BPR Sembilan Mutiara (Pasaman Barat), BPR Bali Artha Anugrah (Bali), BPRS Saka Dana Mulia (Kudus), BPR Dananta (Kudus), BPR Bank Jepara Artha (Jepara), BPR Lubuk Raya Mandiri (Padang), BPR Sumber Artha Waru Ageng (Sidoarjo), dan BPR Nature Primadana Capital (Bogor).