News

Jazilul Doakan Cak Imin jadi Wapres di Hadapan Petinggi MPR RI

Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid kedapatan salah mengucapkan doa di acara pelantikan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2014-2019.

Dari video yang beredar, ia kedapatan salah mengucapkan jabatan dari Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi wakil presiden.

“Bapak Abdul Muhaimin Iskandar yang baru saja dilantik menjadi wakil presiden, mohon maaf,” kata Jazilul dalam video yang di akun sosial media Instagram @relawananiesmesir, Jakarta, dikutip Senin (11/9/2023).

Baca Juga:

Cak Imin Masih Terus Dekati PKS Agar Tak Keluar Koalisi

Sontak kesalahan tersebut diiringi dengan kekagetan dari beberapa petinggi MPR RI yang berada di belakang Jazilul, seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan beberapa Wakil Ketua MPR RI yang turut hadir. Mereka pun lantas mencoba menyembunyikan gelak tawa namun tetap mendoakan agar harapan itu pun turut terkabul.

Beberapa tahun setelahnya, yaitu tahun 2023, doa tersebut nyatanya hampir selangkah lagi terwujud. Hal ini sejalan dengan diumumkannya Cak Imin sebagai bakal cawapres pendamping Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan untuk maju di Pilpres 2024.

Sedangkan berdasarkan hasil survei PolMark Research Center, Cak Imin merupakan kandidat dengan suara pemilih terbesar di daerah Jawa Timur. Hal ini disampaikan oleh salah satu penelitinya, Eep Saefulloh Fatah yang menyebut Cak Imin berpotensi menjadi penentu di Pilpres mendatang.

Baca Juga:

Janjikan Dana Desa Rp5 Miliar di 2024, Cak Imin: Ingin Diperjuangkan di Pemerintahan Baru

Survei yang dilakukan di 78 Daerah Pilihan (Dapil) DPR RI, kecuali enam provinsi di Pulau Papua, yang menyertakan 62.480 responden dengan margin of error sebesar 0,4 persen tersebut menggunakan metode multistages random sampling. Survei ini menunjukan bahwa Cak Imin memperoleh elektabilitas sebesar 11,5 persen di mana ia menempati posisi tertingginya yang kemudian diikuti oleh Khofifah dengan 5,8 persen dan AHY sebanyak 1,8 persen.

Hal ini sejalan dengan kejayaan PKB pada pemilu tahun 2019 yang mendapatkan perolehan suara sebanyak 13,57 juta atau setara dengan 9,69 persen dari seluruh Indonesia. Sedangkan di Jawa Timur sendiri, partai inisiasi Gus Dur tersebut mendapatkan suara sebanyak 4,19 juta atau setara dengan 19,02 persen dari total perolehan suara di Jawa Timur.

“Hengkangnya PKB membuat Prabowo untuk sementara kehilangan kesempatan untuk memperluas dukungan ke basis massa NU atau PKB, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujar Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, kepada Inilah.com.

 

Baca Juga:

Ziarah ke Makam Sunan Ampel, Anies-Gus Imin Saling Puji

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button