News

Demokrat: Pernyataan Ketua KNPI Soal Anies Bukan Asli Indonesia Memalukan

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Hezaky Mahendra Putra, buka suara soal pernyataan Ketua DPP KNPI Laode Umar Bonte yang menyebut Bakal Calon Presiden Anies Baswedan (Bacapres) bukan putra bangsa Indonesia.

Menurut Herzaky, pernyataan Umar Bonte sangat memalukan selaku pimpinan organisasi anak bangsa.

“Memalukan sekali masih ada anak bangsa seperti Bang Laode ini. Seorang aktivis, aktif berorganisasi, di organisasi yang menggunakan kata Indonesia, tempat bertemunya anak bangsa dari berbagai suku bangsa dan berbagai pelosok Indonesia,” kata Herzaky saat dihubungi Inilah.com, Sabtu (13/5/2023).

Herzaky menyebutkan, Umar Bonteh memiliki paham nasioalisme yang sempit. Sebab, tak tahu makna dari Pancasila.

“Tapi, masih belum bisa membuatnya sadar akan makna Indonesia, Pancasila, dan kebhinekaan. Malah membuatnya tenggelam dalam pandangan chauvinisme dan primordialisme yang sangat sempit,” sambungnya.

Mantan Ketua Bem UI ini memberi paham kepada Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo (RGP) tersebut. Kata Herzaky, apakah Umar Bonteh tak tahu bahwasnya Anies merupakan cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang pahlawan nasional yang pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

“Padahal jelas-jelas kakeknya Mas Anies ini salah seorang anggota BPUPKI? Tahu kepanjangan BPUPKI? Tahu apa perannya BPUPKI? Badan tempat para founding fathers Republik Indonesia mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Badan yang menggodok fondasi dasar negara kita. Baca buku sejarah dululah,” papar Herzaky.

“Duduk bareng dengan Bung Karno, Bung Hatta, M. Yamin, Prof Soepomo, dan para pendiri bangsa lainnya,” timpalnya.

Herzaky mengingatkan, seluruh pihak harus berhati-hati terhadap pihak-pihak yang berupaya memecah belah bangsa denga isu-isu rasialisme. Jangan sampai, masyarakat terjebak oleh perilaku barbar capres dan pendukungnya yang berupaya memecah belah bangsa ini.

“Membelah bangsa ini dengan isu polarisasi. Dengan maksud mendapatkan keuntungan elektoral dan insentif tertentu. Mari kita catat, mari kita ingat betul, kita pastikan para capres yang masih menggunakan cara-cara hina ini, tidak dipilih oleh rakyat,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Laode Umar Bonte menyebut Anies Baswedan tak pantas menjadi calon Presiden Indonesia 2024.

Menurut Laode, Anies Rasyid Baswedan bukan putra asli bangsa Indonesia, sehingga tidak punya hak untuk memimpim bangsa Indonesia. Video bernada rasis itu viral di Twitter yang di unggah oleh @ekowboy2.

“Sebagai Ketua Umum DPP KNPI secara tegas dan lugas saya tidak ingin Anis Baswedan menjadi Presiden Republik Indonesia, yang harus memimpin putra-putra terbaik bangsa ini.” kata Laode.

Dalam video berdurasi 2.04 menit tersebut, Laode melihat Anies terlalu tamak jabatan. Ia menyebut, karir politik Anies hanya cukup sebatas Gubernur DKI Jakarta.

“Sudah diberi kesempatan menjadi menteri, pernah diberi kesempatan untuk menjadi Gubernur DKI. Itu cukuplah dalam pentas politik di Tanah Air,” tegasnya.

Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo (RGP) ini menilai terlalu berlebihan Anies meminta menjadi presiden. Sebab, yang pantas memimpin adalah putra bangsa Indonesia sendiri seperti Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

“Seluruh rakyat Indonesia berilah kesempatan terbaik untuk memimpin bangsa ini dari putra bangsamu sendiriPrabowo oke, Ganjar oke,” tegas Laode.

Laode menyindir Anies bisa menang Pilkada Jakarta 2017 karena politik identitas agama.

“Anda (Anies) menjadi Gubernur DKI Jakarta bukan karena komunitas yang kuat disitu, bukan, karena kontestasi politik kemarin mendorong dorong agama memaksa-maksa agama kemudian melahirkan Anies Baswedan menjadi Gubernur. Tetapi untuk menjadi presiden jangan jugalah,” kata dia.

Ia mengingatkan bakal calon presiden dari koalisi Indonesia Perubahan untuk Persatuan itu jangan sampai mencalonkan diri menjadi calon presiden.

“Saya beri ilustrasi, anda boleh saja lahir dan besar di rumah saya, tetapi untuk menjadi tuan rumah di rumah saya tidak akan mungkin saya beri kesempatan itu.Tidak logis namanya,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button