News

China Waspada Omicron pada Musim Libur Imlek

Beberapa kota di China terapkan waspada tinggi terhadap COVID-19 varian Omicron pada musim liburan Imlek. China terapkan kewaspadaan ini karena Omicron sudah menjangkau banyak area termasuk Beijing.

Kota-kota di China mengharuskan pelancong untuk melaporkan perjalanan mereka beberapa hari sebelum kedatangan.

Pihak berwenang telah memperingatkan bahwa varian Omicron yang sangat menular. Selain itu ada risiko penularan COVID-19 ketika ratusan juta orang melakukan perjalanan keliling China untuk liburan Imlek.

Kota-kota seperti Luoyang dan Jieyang mengatakan para pelancong perlu melaporkan diri kepada masyarakat setempat, tempat kerja atau hotel tempat mereka menginap tiga hari sebelumnya.

Pada Sabtu (15/1), kota Yulin di barat daya China mengatakan bahwa para pendatang yang ingin masuk harus mengisi formulir digital termasuk surat keterangan kesehatan dan rincian perjalanan satu hari sebelumnya.

China Waspada Omicron Karena Penularan Meluas

Selama akhir pekan, ibu kota Beijing dan pusat teknologi di China selatan masing-masing mendeteksi satu kasus varian Omicron secara lokal.

Sejauh ini, setidaknya lima provinsi dan kota telah melaporkan kasus lokal infeksi Omicron. Sementara 14 provinsi menemukan varian Omicron di antara pelancong yang datang dari luar negeri.

China belum menunjukkan tanda-tanda kuat untuk mengubah pedoman penanganan cepat kasus infeksi lokal meskipun tingkat vaksinasinya tinggi, yaitu 86,6 persen.

Strategi penanganan cepat kasus infeksi lokal tersebut telah berlakukan dengan urgensi ekstra menjelang Olimpiade Musim Dingin. Ajak ini akan pentas di Beijing dan provinsi Hebei mulai 4 Februari 2022.

Banyak pemerintah daerah di China telah mengimbau warga untuk tidak meninggalkan kota untuk kepentingan yang tidak mendesak selama liburan. Sementara otoritas telah menangguhkan puluhan penerbangan internasional dan domestik.

China melaporkan 163 kasus COVID-19 bergejala yang tertular secara lokal pada Minggu (16/1), yakni naik dari 65 kasus sehari sebelumnya, menurut data resmi pemerintah, Senin.

Tidak ada tambahan korban jiwa pada Minggu (16/1) sehingga jumlah kematian akibat COVID-19 di China masih 4.636 orang.

Pada 16 Januari, China daratan memiliki 105.087 kasus terkonfirmasi COVID-19 bergejala, termasuk kasus lokal dan kasus dari luar negeri.

Peningkatan kasus infeksi terbaru terutama didorong oleh lebih banyak kasus di kota Tianjin dan Anyang, di mana varian Omicron ada di masyarakat lokal.

Tianjin dan Anyang melaporkan lebih dari 600 kasus lokal COVID-19 bergejala dari wabah saat ini.

Angka itu lebih kecil dari banyak klaster COVID-19 di luar negeri, tetapi pihak berwenang di China masih memberlakukan pembatasan untuk perjalanan di dalam dan ke luar kota.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button