News

Aborsi di Kamar Kos, Mahasiswi Stikes di Lubuklinggau Tewas

Seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) berinisial HA (24) meninggal dunia usai melakukan aborsi di kamar kosnya Jl Citra Medika Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatra Selatan.

Kasat Reskrim AKP Robi Sugara menjelaskan peristiwa ini terjadi pada Rabu (11/10/2023) lalu, pertama kali diketahui oleh adik korban berinisial RZ yang melihat kakak kandungnya tergeletak di ruang tamu rumah kos yang disewa.

Kemudian RZ melaporkan hal ini ke pemilik kos dan dibantu warga sekitar untuk menolong korban. Karena melihat korban bersimbah darah, warga pun melapor ke pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

“Saat di TKP ditemukan mayat bayi laki-laki (masih ada ari-ari tembuni) di dalam kotak sampah plastik di depan kamar korban,” ujar Robi.

Polisi menduga kuat korban melakukan aborsi hingga kelelahan dan mengalami rasa sakit, ditambah lagi kehilangan banyak darah. Dari keterangan sejumlah warga, tidak ada yang mengetahui bahwa korban sedang hamil.

Korban bersama bayinya sempat dilarikan ke RS Siti Aisya untuk mendapatkan pertolongan. Namun nyawa keduanya tidak dapat diselamatkan karena sudah terlalu banyak kehilangan darah.

“Setelah dilahirkan bayi dibuang oleh korban ke dalam kotak sampah plastik di depan kamar tidurnya dan korban tergeletak bersimbah darah di ruang tamu diduga akibat kehabisan darah pasca tindakan aborsi,” katanya.

Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, korban meninggal dunia karena melahirkan secara non medis atau tindakan aborsi sendiri tanpa pertolongan medis. Sehingga mengakibatkan pendarahan besar di bagian vagina dan kantung amnion (kantung ketuban), hasil pemeriksaan kondisi bayi yang meninggal diperkirakan berusia tujuh bulan.

“Korban berstatus lajang, dan memiliki pacar di Kota Palembang,” ungkapnya.

Ini diketahui dari percakapan WhatsApp terakhir korban dengan sang kekasih bernam Arif melalui ponsel yang ditemukan di lokasi. Pada Senin (9/10/2023) korban sempat menyampaikan kepada pacarnya bahwa akan menggugurkan bayi di dalam kandungannya.

Meski sang kekasih sempat melarang dan berniat ingin menikahinya, namun korban tetap menggugurkan kandungannya lantaran malu dengan kerabat serta teman-temannya.

Dari hasil pengamatan luar terhadap mayat korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda akibat kekerasan. Pihak keluarga korban juga telah menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk diautopsi. Saat ini jenazah korban telah dimakamkan di kampung halamannya di Ogan Komering Ulu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button