3 Film tentang Tsunami Aceh 2004, Bencana Alam Terbesar yang Meninggalkan Luka Mendalam

Hari ini adalah hari peringatan bencana gempa dan tsunami yang melanda wilayah Aceh pada 26 Desember 2004 lalu.

Peristiwa itu bermula dari gempa berkekuatan M 9,3 yang mengguncang dasar Samudera Hindia yang mengakibatkan ombak setinggi hampir 30 meter menghantam pesisir pantai hingga permukiman warga hingga ratusan kilometer.

Gelombang tsunami dengan kecepatan mencapai 360 km per jam itu menyapu bersih daratan dan menghancurkan pemukiman warga.

Saking kencang dan derasnya gelombang itu membuat ratusan ribu warga hingga kapal PLTD Apung yang berada di laut terseret ke daratan sejauh 5 km dari kawasan perairan.

Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dirilis pada 4 Januari 2005, peristiwa itu mengakibatkan 200.000 jiwa meninggal dunia.

Pemerintah membutuhkan waktu 4 tahun lamanya untuk memulihkan kembali kondisi Kota Aceh yang porak poranda dihantam tsunami.

Untuk mengenang peristiwa bencana alam terbesar di Indonesia itu, dibangunlah sebuah museum di Kota Banda Aceh yang diberi nama Museum Tsunami Aceh yang bisa dikunjungi oleh publik.

Deretan Film tentang Bencana Tsunami Aceh 2004

Peristiwa tsunami Aceh 2004 meninggalkan jejak kehancuran fisik, melukai hati, dan mengguncang jiwa banyak orang.

Untuk mengenang peristiwa ini, Kepala Dispudbar Aceh, Almuniza Kamal melalui Bidang Pemasaran, T Hendra Faisal mengajak masyarakat untuk berdoa, berzikir, dan bersalawat pada hari peringatan 19 tahun tsunami Aceh.

Selain mengirimkan doa untuk para korban bencana alam, Anda bisa memperingati peringatan ini dengan cara menonton film dokumenter.

Berikut ada 3 rekomendasi film tentang tsunami Aceh 2004 yang bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk semua masyarakat.

1. Hafalan Surat Delisa

Hafalan Surat Delisa, film tentang tsunami Aceh 2004 (Photo: YouTube StarVision)
Hafalan Surat Delisa, film tentang tsunami Aceh 2004 (Photo: YouTube StarVision)
  • Tahun: 2011
  • Durasi: 1 jam 46 menit
  • Genre: Drama, Bencana Alam
  • Stream: Vidio
  • Pemain: Chantiq Schagerl, Nirina Zubir, Reza Rahadian, Al Fathir Muchtar, Mike Lewis
  • Rating: 6.7

Rekomendasi film tentang Tsunami Aceh pertama adalah Hafalan Surat Delisa yang dibintangi oleh Reza Rahadian dan Chantiq Schagerl.

Film yang dirilis pada 22 Desember 2011 ini mengangkat kisah seorang gadis cerita bernama Delisa yang berumur 6 tahun.

Delisa memiliki keinginan untuk menghafal bacaan shalat, selain untuk ujian sekolah, dia berharap bisa mendapatkan hadiah berupa kalung emas dari Ummi.

Namun ketika Delisa hendak membacakan hafalan sholat tersebut, bencana alam tsunami terjadi dan memisahkan Delisa dari keluarganya.

Melalui film ini, penonton akan disajikan dengan cerita sedih yang mengundang emosi pedih melalui adegan Delisa yang terpaksa merelakan kaki kanannya untuk diamputasi dan kehilangan saudara dan ibu terkasihnya oleh Tsunami Aceh.

2. Aceh: Beyond the Tsunami

Aceh: Beyond the Tsunami (Photo: IMDb)
Aceh: Beyond the Tsunami (Photo: IMDb)
  • Tahun: 2017
  • Durasi: 1 jam 10 menit
  • Genre: Dokumenter
  • Stream: –
  • Rating: n/a

Aceh: Beyond the Tsunami adalah film dokumenter Australia yang mengangkat peristiwa tsunami Aceh 2004.

Film ini mengangkat sudut pandang masyarakat Aceh terhadap peristiwa bencana alam tersebut dan bagaimana mereka berhasil melanjutkan hidup serta mengatasi dampak perubahan dari bencana.

Tidak hanya itu saja, film ini juga menunjukkan keberanian dari korban-korban yang berhasil melalui tragedi tersebut.

3. The Man From The Sea

The Man From The Sea (Photo: YouTube, Kaninga Pictures)
The Man From The Sea (Photo: YouTube, Kaninga Pictures)
  • Tahun: 2018
  • Durasi: 1 jam 47 menit
  • Genre: Drama, Misteri
  • Stream: Netflix
  • Pemain: Dean Fujioka, Mayu Tsuruta, Taiga Nakano, Junko Abe
  • Rating: 5.9

Film tentang Tsunami Aceh selanjutnya adalah The Man From The Sea, sebuah film hasil kerja sama Indonesia-Jepang yang dibuat bertepatan dengan perayaan 60 tahun persahabatan dua negara.

Film yang disutradarai oleh Koji Fukada ini terinspirasi dari peristiwa tsunami Aceh 2004 dengan mengusung genre fantasi-drama.

Film ini menceritakan keluarga dari Jepang yang datang ke Aceh untuk sebuah misi kemanusiaan korban Tsunami, Takako (Ibu), Takashi (anak), Sachiko (keponakan).

Pada suatu hari, Takako menemukan seorang warga negara Jepang yang terdampar di Pantai Aceh. Pria itu hilang ingatan sehingga mereka memberinya nama Laut.

Selama masa penyembuhan, Laut menjalin hubungan persahabatan dengan Takashi, Sachiko, dan teman Takashi, Kris, dan Ilma. Tapi lama-kelamaan, ada satu hal aneh yang nampak pada tingkah Laut.

Disinilah keunikannya. Melalui film ini, Fukada menyajikan adegan kemisteriusan Laut yang membuat para penonton percaya bahwa Laut merupakan bentuk reinkarnasi para korban tsunami.

Tidak hanya itu saja, film ini juga menyajikan Lanskap Aceh yang telah kembali normal dan menggabungkan keragaman budaya melalui empat bahasa yang digunakan, Inggris, Indonesia, Jepang, dan bahasa daerah Aceh.

Keragaman ini menjadi salah satu hal yang ingin ditunjukkan oleh Koji Fukuda yang menampilkan hubungan antara manusia melalui kisah cinta beda agama dan ras serta sedikit cerita fantasi.

.

.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Sumber: Inilah.com