3 Jam 4 Menit! Coco Gauff Taklukkan Zheng di Final Terpanjang WTA Finals

Minggu, 10 November 2024 – 11:25 WIB

Coco Gauff Raih gelar WTA Finals setelah taklukkan Zheng Qinwen yang berlangsung di Riyadh, Sabtu (9/11). (Foto: Getty images)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Bintang muda tenis Amerika, Coco Gauff, mengakhiri musimnya dengan gemilang dengan mengalahkan Zheng Qinwen 3-6, 6-4, 7-6(2) dalam final WTA Finals yang berlangsung di Riyadh, Sabtu (9/11). 

Kemenangan ini tidak hanya mempersembahkan gelar WTA Finals pertama bagi Gauff, tetapi juga mencatatkan final terpanjang dalam sejarah turnamen sejak penghitungan waktu dimulai pada 2008, dengan durasi pertandingan tiga jam empat menit.

Gauff, yang kini berusia 20 tahun, membuktikan ketangguhannya di lapangan meskipun sempat tertinggal di beberapa kesempatan. Dalam perjalanan menuju kemenangan, Gauff harus bangkit dari ketertinggalan satu break di set kedua dan beberapa kali di set ketiga, menunjukkan semangat juang yang konsisten seperti saat meraih gelar US Open 2023.

Advertisement

“Saya tahu saya hampir kalah, tetapi saya hanya mencoba menikmati setiap momen di lapangan,” ujar Gauff usai pertandingan, seperti dikutip dari WTA. Ketika pertandingan usai, Gauff mengaku terlalu lelah hingga ia terbaring di lapangan untuk mengekspresikan rasa syukurnya.

Hadiah Bersejarah dan Rekor Baru

Dengan kemenangan ini, Gauff membawa pulang hadiah sebesar 4,8 juta dolar AS atau sekitar Rp75,2 miliar, hadiah tunggal terbesar dalam sejarah WTA Tour. Ia juga berhasil mengamankan peringkat ketiga dunia untuk musim kedua berturut-turut, memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain muda paling berpengaruh di dunia tenis.

Gauff, yang unggul di lapangan keras, kini memiliki rekor sempurna 8-0 di final lapangan keras, serta 9-1 di final tingkat tur secara keseluruhan. Kemenangan ini juga menjadikannya petenis putri pertama di Era Open yang memenangkan tujuh final lapangan keras pertamanya di tingkat tur.

Catatan Bersejarah di WTA Finals

Dalam perjalanannya meraih gelar, Gauff menaklukkan dua pemain teratas dunia, Aryna Sabalenka dan Iga Świątek, sebuah pencapaian yang menjadikannya pemain termuda sejak Kim Clijsters pada 2002 yang mampu mengalahkan peringkat satu dan dua dunia di WTA Finals. Gauff juga mencatatkan sejarah sebagai pemain termuda yang tampil di final bersama Zheng sejak Maria Sharapova menghadapi Serena Williams pada 2004.

Bagi Zheng Qinwen, perjalanannya menuju final juga sangat berkesan, menjadi petenis China pertama di Era Open yang mencatat 50 kemenangan dalam satu kalender tahun WTA dan menjadi finalis debutan termuda di WTA Finals sejak 2011.

Final WTA Finals 2024 ini menandai titik penting bagi kedua bintang muda yang terus mencetak sejarah baru. Di usia mereka yang muda, Gauff dan Zheng membuktikan bahwa mereka siap bersaing di level tertinggi dunia tenis, membuka jalan untuk masa depan yang cemerlang.

Topik

BERITA TERKAIT