News

30 Motor Tertimpa Papan Reklame, BMKG Ingatkan Waspadai Angin Kencang

Sebanyak 30 sepeda motor mengalami kerusakan setelah tertimpa papan reklame di Ruko Delima Jaya Jl Soleh Iskandar, Kota Bogor roboh diterjang angin kencang pada Senin (24/1/2022) kemarin.

Papan reklame berukuran 2-x5 meter itu ambruk saat terjadi hujan disertai angin kencang. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, selain 20 motor rusak berar dan 10 motor lainnya rusak ringan.

Dari peristiwa itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk terus mewaspadai hujan disertai angin kencang di beberapa daerah.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan wilayah yang berpotensi hujan disertai angin kencang Aceh, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

Ini terjadi adanya bibit siklon 91W di utara Indonesia, tepatnya di sekitar Samudra Pasifik barat sebelah timur Filipina bagian selatan atau di 8.3 derajat LU 128.0 derajat BT, berdampak pada kondisi cuaca.

Bibit siklon tersebut memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum di sekitar pusat sistem mencapai 1.008 hPa.

“Sistem bibit siklon 91W bergerak ke arah barat hingga barat laut mendekati wilayah daratan Filipina dan semakin menjauhi wilayah Indonesia. Dalam periode 24 jam ke depan masih berada pada kategori rendah untuk menjadi sistem siklon tropis,” katanya.

Ia menjelaskan suatu kriteria bahwa bibit siklon dapat dikatakan meningkat menjadi siklon tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam).

Keberadaan bibit siklon tropis 91W tersebut, katanya, dapat membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah perairan Laut Sulu, Laut Sulawesi dan perairan sebelah utara Maluku Utara.

“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluens tersebut yang terbentuk di wilayah perairan,” ujar Guswanto.

Dalam 24 jam ke depan, menurut dia, bibit siklon tropis 91W ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi gelombang di wilayah Indonesia, yakni tinggi gelombang 2.5 – 4.0 meter (Rough Sea) di Perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button