4 Banteng Jawa Kembali ke Habitat Alami di Cagar Alam Pananjung


Taman Safari Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat melepasliarkan empat ekor banteng Jawa ( Bos javanicus) di Cagar Alam Pananjung, Pangandaran, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja 100 hari Kementerian Kehutanan dan upaya konservasi in-situ untuk meningkatkan populasi banteng Jawa di habitat aslinya.

Pelepasliaran ini menandai langkah penting dalam pelestarian spesies yang berstatus endangered atau terancam punah menurut daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature). Keempat banteng yang dilepasliarkan terdiri dari satu betina dari Taman Safari Prigen, satu betina dari Taman Safari Bogor, dan dua jantan dari Taman Safari Bali. Mereka telah tumbuh dengan baik melalui pengelolaan berstandar internasional.

“Re-introduction ini juga merupakan bagian dari upaya Taman Safari Indonesia dalam mendukung konservasi in-situ, yakni pengembalian satwa ke habitat alaminya untuk mendukung keseimbangan ekosistem sekaligus meningkatkan populasi banteng Jawa di habitat aslinya,” ujar Tony Sumampau, Pemilik Taman Safari Indonesia, dalam siaran persnya, Jumat (13/12).

Taman Safari Indonesia menerapkan serangkaian tahapan komprehensif untuk memastikan keberhasilan program ini. Tahapan tersebut meliputi:

  • Seleksi Satwa: Pemilihan banteng Jawa didasarkan pada kondisi kesehatan prima, kemampuan adaptasi tinggi, dan rekam jejak genetis yang unggul.
  • Persiapan Habitat: Dilakukan survei mendalam dan penyesuaian lingkungan untuk memastikan habitat dilengkapi dengan sumber air, pakan alami, serta perlindungan dari predator.
  • Adaptasi di Zona Karantina: Sebelum dilepasliarkan, satwa menjalani proses adaptasi di zona karantina untuk beradaptasi secara bertahap dengan lingkungan baru.
  • Pemantauan Pasca Pelepasliaran: Tim Life & Science Taman Safari Indonesia dan BKSDA Jawa Barat melakukan pemantauan intensif menggunakan teknologi GPS collar dan patroli rutin untuk memastikan satwa dapat bertahan dan berkembang di alam liar.

Pendekatan holistik ini mencerminkan dedikasi Taman Safari Indonesia dalam mendukung pelestarian satwa langka secara berkelanjutan. Kolaborasi strategis dengan Kementerian Kehutanan dan BKSDA Jawa Barat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi upaya konservasi banteng Jawa dan menjaga keseimbangan ekosistem di Cagar Alam Pananjung.