Hangout

4 Cara Hindari Perut Kembung

Perut kembung usai makan banyak, adalah hal yang biasa dirasakan banyak orang. Jika hal tersebut terjadi setiap kali Anda makan, Anda perlu mencari bantuan medis.

Ahli gastroenterologi dari Cedars-Sinai Dr. Ali Rezaie menjelaskan, beberapa orang mengalami kembung lebih sering dari yang lain, dan itu dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk sindrom iritasi usus besar (IBS), intoleransi makanan, siklus menstruasi, makan terlalu cepat dan terlalu banyak serat.

Salah satu penyebab kembung yakni pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil yang berlebihan.

“Setelah makan, bakteri ini memfermentasi makanan terutama karbohidrat dan menghasilkan berbagai produk samping dan gas seperti metana, hidrogen, dan hidrogen sulfida,” kata Rezaie seperti dikutip dari Insider, Sabtu, (30/4/2022).

Gas-gas ini di dalam usus dapat bermanifestasi sebagai kembung.

Jika Anda mengembangkan sindrom iritasi ini, maka Anda mungkin mengalami kembung yang signifikan setelah makan makanan.

Selain perut buncit secara, gejala lain yang harus diwaspadai yakni perubahan kebiasaan buang air besar, sendawa atau perut kembung yang berlebihan, ketidaknyamanan perut, perubahan berat badan, mual, muntah dan ada darah dalam tinja.

Berikut empat cara yang bisa Anda lakukan demi menghindari kembung:

1. Beri jeda antara waktu makan

Usus kecil menjaga dirinya tetap bersih dengan memindahkan makanan yang tidak tercerna ke usus besar dan ini terjadi setiap dua jam sekali saat kita tidak makan.

Jadi, sebaiknya tunggu beberapa jam setelah setiap makan atau camilan sebelum makan lagi jika memungkinkan.

2. Makan perlahan

Anda menghirup lebih sedikit udara dengan mengunyah makanan lebih lama dan makan perlahan, kata ahli gastroenterologi Hardeep Singh. Lebih sedikit udara berarti lebih sedikit kembung.

3. Minum lebih banyak air

Mengonsumsi terlalu banyak natrium dapat menyebabkan kembung, dan minum banyak air dapat membantu mengeluarkannya.

4. Cobalah diet rendah fermentasi

Rezaie mengatakan, memakan hidangan dengan fermentasi rendah dapat membantu mengurangi gejala akibat pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan, menurut konsultan ahli diet gastroenterologi Kirsten Jackson.

Makanan yang sangat mudah difermentasi, seperti pemanis buatan, kacang-kacangan, kembang kol, dan brokoli, menghasilkan gas, jadi mengurangi asupannya bisa membantu.

Namun, perlu diingat kacang-kacangan, kembang kol dan brokoli memiliki banyak manfaat kesehatan lainnya termasuk menyediakan serat yang penting untuk kesehatan usus, jadi Anda tidak boleh sama sekali berhenti mengonsumsinya.

“Sebagai aturan praktis, diet yang memiliki lebih sedikit karbohidrat dan lebih banyak protein menyebabkan kembung lebih sedikit,” kata Rezaie.

Jika Anda tidak yakin atau sering merasa kembung sampai terasa sakit, temui dokter yang mungkin akan meresepkan obat, diet atau perawatan lain.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button