Market

4 Negara Kreditur Hapus Rp5 Triliun Utang Indonesia, Ini Rinciannya

Selasa, 18 Okt 2022 – 17:01 WIB

Utang Indonesia

(ilustrasi)

Empat negara kreditur, yakni Jerman, Italia, Australia, AS, telah menyampaikan komitmen untuk menghapus utang Indonesia melalui skema konversi atau debt swap.

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, total utang Indonesia yang dihapus oleh keempat negara kreditur itu sebesar US$334,94 juta atau setara Rp5 triliun.

“Konversi utang yang disepakati adalah ke dalam bentuk program atau proyek yang harus dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia,” tulis Yustinus dalam unggahan di Twitter pribadinya @prastow, seperti dikutip Selasa (18/10/2022).

Adapun bentuk proyeknya bermacam-macam. Misalnya kreditur Jerman untuk proyek pendidikan, edukasi, kesehatan, dan global fund. Kemudian kreditur Italia untuk proyek housing and settlement. Lalu, Australia untuk proyek kesehatan, serta AS untuk konservasi hutan tropis.

Untuk itu, total kumulatif nilai komitmen debt swap yang disepakati dengan kreditur bilateral adalah US$334,94 juta atau setara Rp5 triliun.

Adapun hingga 30 September 2022, Yustinus melaporkan bahwa pemerintah sudah merealisasikan proyek tersebut dengan nilai US$290,51 juta. “Capaian yang cukup bagus dan menunjukkan mutual trust yang tinggi,” katanya.

Sebagai bentuk komitmen terhadap pelaksanaan kegiatan yang disepakati, Yustinus mengatakan bahwa pemerintah juga turut berkontribusi untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan nilai US$215,35 juta dollar AS. Menurut dia, ini tidak lain adalah cara untuk meneguhkan komitmen dengan sungguh-sungguh.

“Jadi jelas penghapusan utang ini memang menimbulkan konsekuensi, namun konsekuensi yang baik. Sejalan dengan semangat PBB: Ketimbang digunakan untuk membayar utang, lebih baik uang-nya dipakai untuk berinvestasi dalam ketahanan iklim, infrastruktur berkelanjutan dan transisi hijau perekonomian,” tulis Yustinus.

Debt swap adalah pembayaran utang dengan cara menukar. Pembayaran ini dilakukan tanpa membayar uang ke negara pemberi utang, tetapi membayarkannya dengan cara lain. Bentuk swap tidak hanya untuk masalah lingkungan saja, akan tetapi penukaran ini tergantung concern masing-masing negara pemberi utang.

Dengan demikian, penghapusan tersebut bukan berarti Indonesia tidak membayar utang, melainkan tetap membayar, namun dengan cara yang berbeda.

Mengutip laman resmi Bank Indonesia (BI), posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir Agustus 2022 sebesar US$397,4 miliar. Angka tersebut turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar US$400,2 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan utang luar negeri sektor publik seperti pemerintah dan bank sentral maupun sektor swasta.

“Secara tahunan, posisi ULN Agustus 2022 mengalami kontraksi sebesar 6,5 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 4,1 persen (yoy),” kata dia, Senin (17/10/2022).

Erwin merincikan, posisi utang luar negeri pemerintah pada Agustus 2022 sebesar US$184,9 miliar, turun dibandingkan dengan posisi di bulan sebelumnya sebesar US$185,6 miliar.

Secara tahunan, utang luar negeri pemerintah mengalami kontraksi sebesar 10,9 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya yang sebesar 9,9 persen (yoy).

“Penurunan ULN Pemerintah terjadi akibat adanya penurunan pinjaman seiring dengan pelunasan pinjaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan penarikan pinjaman dalam mendukung pembiayaan program dan proyek prioritas,” ucap Erwin.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button