Empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) disebut sudah melewati masa-masa kritisnya. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri RI Sugiono kepada wartawan di Jakarta, Minggu (2/2/2025).
Menlu Sugiono mengatakan dari empat korban yang dirawat di Rumah Sakit, dua di antaranya sudah dinyatakan sehat dan tidak mendapatkan perawatan lagi. Sedangkan dua lainnya juga sudah dinyatakan keluar dari fase kritis. Menlu lalu menyebut salah satunya bahkan sedang dalam tahap pemulihan.
“Dari empat korban lainnya, dua masih di rumah sakit masih dalam perawatan. Kemudian yang dua sudah sehat,” ujar Menlu Sugiono.
“Tadinya ada dua yang kritis, yang pertama sudah keluar dari masa kritis. Kemudian satu lagi sudah dalam tahap pemulihan,” imbuhnya.
Sebelumnya, lima WNI menjadi korban penembakan oleh aparat APMM pada 24 Januari 2025 sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat di sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor Malaysia.
Dalam kejadian tersebut, satu orang meninggal dunia dan empat lainnya terluka. Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal disebut melakukan perlawanan. Namun, hal itu dibantah oleh pemerintah RI dan aparat Malaysia dinilai menggunakan kekuatan berlebihan.
Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto meminta penembakan yang dialami WNI oleh aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) segera diinvestigasi.