News

49 Siswi SMP di Karangasem Lakukan Self Harm, Menteri PPPA: Awasi Medsos Anak

Seperti dua sisi koin, kemajuan teknologi bisa memberi dampak baik, namun bisa juga membawa efek buruk. Seperti yang dialami 49 siswi SMP di Kabupaten Karangasem, Bali, menjadi ketagihan melakukan self harm atau menyakiti diri sendiri, lantaran ikut-ikutan tren jejaring media sosial TikTok.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengungkapkan, dari jumlah itu, sembilan orang di antaranya sudah melakukan self harm berulang kali. Terhadap mereka, sambung dia, pihaknya sudah melakukan konseling secara intens.

“Satu dari enam anak ini terdeteksi parah dan akan dijadwalkan ke psikiater. Mereka mengaku ketagihan melakukan itu, semua berawal dari tren yang ada di TikTok,” ujarnya kepada inilah.com, usai kunjungan kerja ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu (19/3/2023).

Sedangkan 40 orang sisanya, baru melakukan satu kali sayatan dan sudah ditangani serta dikonseling oleh pihak sekolah. “Setelah tadi saya ajak bicara mereka dari hati ke hati, mereka berjanji tidak akan melakukannya lagi. Saya akan pantau terus,” sambungnya.

Ia menjelaskan, seluruh korban yang merupakan perempuan ini terdiri dari berbagai usia. Ada yang baru kelas 7 SMP sampai dengan kelas 9 SMP.

Mirisnya, Bintang menuturkan, kebanyakan dari mereka ini berasal dari keluarga yang bermasalah, tidak jarang juga terlilit persoalan sosial dan ekonomi. “Rata-rata berasal dari keluarga broken home, ekonomi menengah ke bawah disertai masalah keluarga lainnya,” tutur Bintang.

Ia menjelaskan, biasanya anak-anak yang melakukan tindakan ini memiliki emosi terpendam yang tak ada saluran pelampiasannya. Jika tak terarahkan, maka berujung pada tindakan negatif seperti self harm.

Lebih lanjut Bintang menekankan, persoalan ini perlu dapat perhatian serius dari semua pihak. Utamanya dari orang tua, agar terus memantau aktivitas anak di media sosial. Sebab, kejadian seperti ini sejatinya tidak terjadi di Bali saja. “Banyak juga terjadi di daerah lainnya, ini tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button