Hangout

5 Alasan Vape Dikonsumsi Usia Muda, Padahal Banyak Efek Negatifnya

Rokok elektronik atau yang disebut juga sebagai vape, nyatanya sama saja dengan rokok konvensional atau rokok batangan. Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI),  Erlina Burhan menyatakan pengguna vape atau rokok elektronik sudah dilakukan oleh usia muda.

“Nah ternyata usia muda banyak yang merokok, kita lihat di sini kalau untuk 15-19 tahun itu kira-kira 9-10 persen. Kemudian usia di atasnya 20-24 tahun ini mungkin karena sudah punya uang, bekerja, jadi 26 persen. Lebih bertambah lagi usianya 25-29 ada 32 persen dan di atas rata-rata 30 persen hingga usia di atas 55,” terang Erlina Burhan pada temu media virtual, bertajuk ‘Vape dan Kesehatan’, Jakarta, Sabtu (14/1/2023).

Kemudian, untuk usia lansia juga ternyata di atas 60 tahun lumayan banyak nih 28 persen.

“Jadi sepertinya yang merokok ini mulai dari remaja sampai yang lansia itu lumayan banyak jumlahnya,” lanjutnya.

Dari data ini, ia juga mencoba menjelaskan bahwa ada lima alasan mengapa baik lansia hingga remaja, memutuskan untuk menggunakan vape.

“Pertama coba-coba, kedua karena dikatakan kalau merokok ini dibilangnya keren, laki, macho. Kemudian ada juga di kelompok tertentu dianggap bisa gabung sama geng atau kelompok di sekolah biasanya atau di kampus,” jelasnya.

Alasan ketiga adalah faktor teman atau orang tua para remaja yang juga ternyata adalah perokok, ikut menjadi alasan mengapa kini banyak remaja menyandang status perokok.

“(Alasan kelima) yang salah kaprah adalah alasannya, karena dikatakan atau menganggap merokok ini bisa menghilangkan stress,” ujar Erlina.

Padahal nyatanya uap vape ini, juga dapat terhirup sampai ke paru-paru.

“Rokok elektrik (vape) ini adalah suatu alat yang berfungsi seperti rokok, namun tidak menggunakan atau membakar daun tembakau, melainkan merubah cairan menjadi uap,” katanya.

Uap rokok elektrik, lanjut Erlina, bisa terhirup juga dan masuk ke saluran paru-paru.

“Jadi kalau rokok biasa, rokok konvensional itu kalau dibakar menghasilkan asap, maka rokok elektrik ini kalau dipanaskan itu menghasilkan uap. Dan uap ini lah yang dihisap sampai ke saluran napas sampai ke paru-paru,” lanjutnya.

Erlina juga menyebutkan bahwa kandungan pada vape sama dengan rokok batangan, bahkan nikotin juga menjadi salah satu bahan yang dominan.

“Kandungan dari rokok elektrik maupun rokok pada umumnya, sama saja, yang dominan adalah nikotin dan beberapa zat berbahaya lainnya,” tegasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Lihat Juga
Close
Back to top button