Market

5 Bulan Berturut-turut Kenaikan Harga Beras Sumbang Inflasi

5-bulan-berturut-turut-kenaikan-harga-beras-sumbang-inflasi

Dalam 5 bulan terakhir, beras menjadi penyumbang inflasi tertinggi. Untuk November 2022, inflasi (kenaikan harga) beras cenderung turun menjadi 0,37 persen (mtm).

Deputi bidang Statistik dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto mengatakan, harga beras mengalami kenaikan dalam 5 bulan terakhir.

“Beras masih mengalami inflasi (kenaikan harga), namun dengan perkembangan yang semakin lama semakin melemah. Pada November sebesar 0,37 persen,” kata Setianto, Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Sejak Juli 2022, komoditas beras terus mengalami inflasi, namun tekanan inflasi semakin melemah. Terhitung Juli 2022, beras menyumbang inflasi 0,05 persen, naik signifikan pada Agustus menjadi 0,54 persen.

Kemudian mencapai puncaknya pada September 2022, sebesar 1,44 persen. Selanjutnya mulai kendur di Oktober menjadi 1,13 persen dan November 0,37 persen.

Semakin mahalnya beras dalam 4 bulan terakhir, diduga karena efek musiman. Terjadi penurunan produksi menjelang akhir tahun. Karena stok tipis maka harga naik. Ditambah lagi efek kenaikan harga BBM.

BPS mencatat, produksi beras pada November 2022 mencapai 2,34 juta ton. Sementara harga beras pada November 2022 naik 0,37 persen secara bulanan (month to month/mtm) dari Rp11.837 di Oktober 2022 menjadi Rp11.877 per kg di November 2022.

Kalau secara tahunan atau year on year (yoy), harga beras naik 4,18 persen, atau setara Rp1.502 dari Rp10.375 (November 2021) menjadi Rp11.877 per kg (November 2022).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button