5 Fakta ISIS yang Sebenarnya dan Perlu Diketahui!

Lama tak terdengar, kelompok teroris ISIS kembali berulah. Kali ini mereka menyasar sekumpulan orang yang sedang melakukan misa Katolik di Filipina, Minggu (2/12/2023).

Sedikitnya empat orang tewas dan 50 orang terluka dalam serangan mematikan itu. 

Melansir Reuters, Senin (4/12/2023), pengeboman terjadi di gedung olahraga sebuah universitas di Marawi, bagian selatan Filipina. 

Kelompok ISIS, yang memiliki pengaruh di bagian selatan Filipina, melalui Telegram mengatakan anggotanya telah meledakkan bom tersebut.

Kawasan ini pernah dikepung kelompok militan ISIS selama lima bulan pada tahun 2017.

Fakta tentang ISIS yang Perlu Diketahui

fakta isis sebenarnya
ISIS Didirikan Abu Bakar al-Baghdadi. Abu Bakar al-Baghdadi Tewas dalam Serangan Pasukan AS (Foto:Net)

Apa itu ISIS? ISIS adalah kepanjangan dari Islamic State of Iraq and Syria atau Negara Islam Irak dan Syam. 

Dalam bahasa Arab ISIS disebut Al-Dawiah Al-Islamiyah Fi al-Iraq Wa-al-sham, artinya sebuah negara dan kelompok militan jihad yang semula tidak diakui oleh Suriah dan Irak.

Berikut fakta tentang ISIS yang diburu di seluruh di dunia termasuk Indonesia.

1. ISIS Transformasi Al-Qaeda

Pada awalnya, kelompok ISIS hanya didukung para pemberontak Sunni. Menurut Brian Michael Jenkins dalam bukunya berjudul Brothers Killing Brothers (2014), ISIS dipandang sebagai transformasi Al-Qaeda dalam bentuk yang lebih radikal. 

Al-Qaeda sendiri adalah kelompok teroris beraliran Sunni yang dibentuk pada tahun 1988 oleh Osama bin Laden, Abdullah Azzam, dan beberapa anggota mujahidin.

2. ISIS Ingin Dirikan Negara Islam

ISIS dibentuk 9 April 2013 di bawah pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi. Cita-cita ISIS, terutama untuk mendirikan negara Islam dan menegakkan kekhilafahan Islam di Irak dan Suriah. 

Gerakan ini mengadopsi kekerasan dan taktik teror sebagai sarana untuk mencapai tujuannya.

3. ISIS Berdiri sebagai Reaksi Invasi AS ke Irak

Mayoritas sejarawan Islam berpendapat asal-usul ISIS berakar dari Al-Qaeda di Irak sebagai respons terhadap invasi Amerika Serikat pada 2003. 

Mereka juga yakin ISIS dibentuk oleh ekstremis Yordania dan kepala Al-Qaeda di Irak, Abu Musab Zarqawi. 

Melansir The Atlantic pada 2019, disebutkan orang Yordania memiliki visi yang kelam, yaitu ingin memicu perang saudara antara Sunni dan Syiah serta berambisi untuk mendirikan kekhalifahan versinya.

4. ISIS Organisasi Terkaya di Dunia

Melansir History pada 2019, ISIS disebut sebagai organisasi teroris terkaya di dunia. 

Meskipun perkiraannya bervariasi, kelompok radikal ini telah menghasilkan 2 miliar dolar AS (Rp 29 triliun) pada 2014 saja. 

Sebagian besar uang ISIS berasal dari penguasaan bank, kilang minyak, dan aset lain di wilayah yang didudukinya. 

Kelompok itu juga menggunakan uang tebusan penculikan, pajak, pemerasan, artefak curian, sumbangan, penjarahan, dan dukungan dari pasukan milisi asing untuk mengisi pundi-pundi mereka. 

Namun, sebuah laporan yang dirilis pada 2017 oleh British International Center for the Study of Radicalization (ICSR) mengungkapkan pendapatan keuangan ISIS sempat turun drastis.

5. ISIS Lakukan Propaganda lewat Media Sosial

ISIS tidak hanya menjadi gerakan di Irak dan Suriah, tetapi ideologinya telah menyebar ke berbagai negara melalui propaganda menggunakan fitur-fitur teknologi informasi dan komunikasi. seperti Facebook, Google Plus, dan Twitter.

Namun, pada pertengahan tahun 2015, Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) mencatat adanya penurunan penggunaan Facebook, Google Plus, dan Twitter oleh ISIS asal Indonesia. 

Hal ini dikarenakan alasan keamanan, sehingga ISIS beralih ke aplikasi seperti WhatsApp, Telegram, dan Zello untuk berkomunikasi.

Meski begitu, ISIS agresif mengambil alih hashtag agar tidak terdeteksi sensor di Twitter. Tujuannya sederhana, yaitu untuk menyebarkan pesan mereka sejauh dan seluas mungkin.

Hal ini menunjukkan betapa luasnya dampak dan penyebaran ISIS di tingkat global.

5. ISIS Rekrut Anggota dari Indonesia dan Malaysia

ISIS telah mencapai wilayah Asia Tenggara, dengan fokus utama di Indonesia dan Malaysia. 

Ada beberapa penyebab ISIS mudah berkembang di Indonesia dan Malaysia, antara lain:

1. Setuju Pembentukan Negara Islam

Beberapa umat Muslim di Asia Tenggara menyiratkan keyakinan berdirinya negara Islam merupakan realisasi dari ajaran agama yang benar. Karena itu, sebagian individu yang memiliki pandangan ini cenderung terpikat dengan propaganda dan visi ISIS.

2. Sama-sama Penentang Syiah

Di Asia Tenggara, terdapat kondisi sosial dan politik yang dinilai mendukung politik sektarianisme.

Misalnya, di Malaysia, Syiah dilarang dan keberadaannya tidak diakui secara resmi, sementara di Indonesia, meskipun tidak secara eksplisit dilarang, Syiah juga menghadapi tantangan dan ketidakpengakuan dalam beberapa kasus.

Hal ini menciptakan lingkungan yang memungkinkan ISIS untuk memanfaatkan ketegangan sektarian yang ada dan merayu individu yang memiliki keyakinan sektarian dan anti-Syiah.

3. Simpati Umat Islam Terhadap Konflik Suriah

Faktor ketiga yang mempengaruhi perkembangan ISIS di Asia Tenggara adalah adanya rasa simpati dan solidaritas umat Islam terhadap masyarakat Suriah yang terdampak konflik. 

Konflik yang terjadi di Suriah telah menyebabkan penderitaan dan kehancuran yang melibatkan banyak Muslim

Masyarakat Muslim di Asia Tenggara, terutama yang memiliki kepedulian kemanusiaan dan identitas keagamaan yang kuat, merasa terpanggil untuk membantu sesama Muslim dalam situasi yang sulit.

Hal ini ditambah dengan pemahaman mereka terhadap ajaran agama yang mendorong pengabdian dan jihad fi sabilillah, sehingga beberapa individu memilih untuk berangkat dan bergabung dalam perjuangan di Suriah atas nama misi kemanusiaan dan panggilan agama.

4. Ketidakpuasan Politik dan Ketimpangan Ekonomi 

Faktor lingkungan sosial, politik, dan ekonomi juga dapat memainkan peran dalam perkembangan ISIS di Asia Tenggara. 

Ketimpangan sosial-ekonomi, ketidakpuasan politik, dan konflik komunal di beberapa wilayah mampu melahirkan ideologi ekstremis seperti ISIS.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), perkembangan perekrutan anggota ISIS dilakukan melalui orang terdekat dan keluarga. 

Ini dilakukan karena faktor kepercayaan akan lebih kuat dalam mempengaruhi individu bergabung dengan ISIS.

.

.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Sumber: Inilah.com