Hangout

5 Tips Menjadi Ibu Bahagia

5-tips-menjadi-ibu-bahagia

Ibu adalah orang yang selalu memiliki pemikiran untuk membahagiakan keluarganya, yaitu suami, dan anak-anak. Padahal, untuk membuat keluarga bahagia, seorang ibu harus terlebih dulu bahagia. Lantas bagaimana caranya agar ibu selalu bahagia?

Hari Ibu biasa diperingati pada 22 Desember. Sosok seorang ibu tidak lepas dari pemikirannya untuk memastikan orang-orang di sekelilingnya mendapatkan kenyamanan dan keamanan.

Psikolog anak dan keluarga Irma Gustiana A menjelaskan ibu selalu berusaha memastikan kebutuhan anak-anak dan orang disekelilingnya tercukupi, baik secara fisiologis ataupun psikologis.

“Ibu selalu memberikan ruang untuk anak dan orang lain dalam keluarganya,” papar Irma seperti mengutip dari akun instagram pribadinya @ayankirma, Jakarta, Kamis, (22/12/2022).

Sebagai ibu, masih menurut Irma, fokusnya adalah orang lain, memastikan mereka bahagia. Tetapi bagaimana dengan kebahagiaan ibu sendiri?

“Dalam keibuan, perasaan, kebutuhan, dan kebahagiaan ibu bisa mudah hilang karena urusan dan prioritas lain, karena list pekerjaan rumah yang panjang atau menjalani peran lain, sehingga list tentang memenuhi kebutuhan saya berada jauh paling bawah,” paparnya.

Masih menurutnya, sekuat apapun ibu bertahan, ada masanya Ibu merasa enggak berkembang dan kemungkinan tumbang, fisik dan emosi.

“Karena ibu tidak didesain untuk menjalankan semuanya sendiri. Mungkin ibu berpikir saya enggak apa-apa kok. Memang sudah rutinitasnya seperti itu. Padahal perasaan dan kebutuhan Ibu selalu valid dan sama dengan orang-orang yang ibu cintai. Ibu layak sekali mendapatkan kebahagiaan, tidak kurang atau lebih, sama dengan anak-anaknya dan orang lain,” paparnya.

Berikut adalah lima cara agar ibu tetap bahagia:

1. Merawat diri

Berperan dan berfungsi sebagai Ibi, sering kali membuat imbu menyangkal perasaan, kebutuhan dan keinginan sendiri. Hal yang terjadi adalah orang-orang di sekitar lebih bahagia, tetapi ibu akhirnya mengalami kelelahan, kewalahan, mudah tersinggung dan cepat marah.

Ibu butuh untuk terus terhidrasi, cukup istirahat, cukup makan, dan maktu santai yang sama sepeti anak-anaknya.

Kelihatannya seperti hal yang sepele, terapi ternyata sangat besar dampaknya bagi jiwa seorang ibu.

2. Mengakhiri perbandingan

Kita cenderung tertarik pada gambaran visual kehidupan orang lain, lalu membuat kesimpulan kalau hidup mereka lebih bahagia.

Kemudian membuat konfirmasi atas diri sendiri, bahwa saya tidak lebih bahagia darinya.

Padahal, melakukan perbandingan, membuat ibu jadi kehilangan kepercayaan diri dan kebahagiaan.

3. Berhenti berpikir berlebihan

Seorang ibu akan merasakan cinta dengan cara yang sangat berbeda. Karena cintanya, ibu sering kali memikirkan skenario terburuk tentang anak dan keluarganya sehingga ibu bisa mengalami peningkatan rasa takut, cemas, dan khawatir yang berlebihan.

Hal ini berdampak pada gangguan kesehatan dan menghalangi semua potensi baik dalam diri ibu. Lakukan relaksasi dengan pernafasan, untuk menenangkan diri.

4. Praktikkan rasa syukur

Rasa syukur akan mengubah dari apa yang salah ke apa yang baik dalam hidup, terutama saat menjalankan fungsi sebagai ibu.

Rasa syukur juga bisa mengubah saya harus menjadi ibu yang terbaik menjadi saya adalah iba yang terbaik untuk anak-anak saya.

Karena, memang, yang diinginkan anak-anak bukanlah ibu yang sempurna tapi bu yang memilih untuk bahagia bersama mereka.

5. Perkuat support system

Katanya butuh satu desa untuk membesarkan anak, tetapi desa itu bukan hanya tentan itu seorang. Itu tidak diciptakan untuk melakukan perjalanan keibuan ini sendiri. Ibu membutuhkan orang lain untuk diajak bicara, berbagi dan bersandar untuk kesehatan mental dan kebahagiaannya.

Setidaknya, ibu membutuhkan dua orang yang bisa diajak untuk bicara. Pilihlah mereka yang secara historis ramah dan hangat dalam menanggapi cerita ibu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button