Hangout

60 Persen Ibu Hamil Penderita Sifilis Belum Dapat Pengobatan

Ibu hamil yang menderita sifilis hanya 40 persen yang mendapatkan pengobatan, sedangkan 60 persen lainnya tidak. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, dr. Mohammad Syahril, penderita sifilis yang tidak mendapat pengobatan dengan baik akan berpotensi menularkan pada bayinya serta membawa kecacatan sifilis kongenital jika bayinya dilahirkan.

“Jadi bayangkan ya, dari 100 persen ibu yang tadi diketahui sifilis itu hanya 40 persen yang mendapat pengobatan dengan baik dan ada 60 persen yang tidak mendapatkan pengobatan dengan baik,” kata dr. Syahril dalam konferensi pers bertema “Melindungi Anak Dari Penyakit Menular Seksual”, Jakarta, Senin (8/5/2023).

Mungkin anda suka

Lebih lanjut, menurut dr. Syahril stigma masyarakat menjadi penyebab rendahnya pengobatan sifilis. Akibatnya, data Kemenkes mencatat hanya 25 persen dari 5 juta ibu hamil menjalani skrining sifilis setiap tahunnya.

“Nah setiap tahunnya dari 5 juta kehamilan, itu hanya 25 persen ibu yang di skrining sifilis,” tutur dr. Syahril.

Lebih lanjut, sebanyak sekitar 50 persen ibu hamil positif menderita sifilis dari setidaknya 1,2 juta jiwa. Artinya, sekitar 5.590 ibu hamil berpotensi menularkan virus tersebut ke anaknya.

Selain dari penularan vertikal dari ibu ke anak, penyakit menular seksual seperti sifilis dan HIV dapat juga ditularkan melalui jarum suntik, transfusi darah serta perilaku seksual yang beresiko seperti heteroseksual ataupun homoseksual.

“Untuk itu kita (pemerintah) menghimbau pasangan yang sudah menikah agar setia dengan pasangannya untuk menghindari seks yang beresiko. Bagi yang belum menikah agar menggunakan pengaman untuk menghindari hal-hal yang dapat beresiko untuk kesehatan dan pertumbuhan mentalnya,” pesan dr. Syahril.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button