7 Atlet Bulu Tangkis Putuskan Pensiun Dini Seperti Kevin Sanjaya


Mantan pemain ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, memutuskan untuk pensiun dari dunia bulu tangkis.

Setelah sebelumnya dinyatakan mundur dari Pelatnas PBSI Cipayung, Kevin kemudian langsung mengungkapkan bahwa dirinya akan segera gantung raket.

Dalam akun Instagramnya, @kevin_sanjaya, eks partner dari Marcus Fernaldi Gideon itu menyampaikan bahwa waktunya di dunia bulu tangkis sudah habis.

“Saya sangat bersyukur Tuhan telah memberikan karir yang luar biasa di dunia badminton,” kata Kevin dalam pernyataan resminya di Instagram.

Pensiun merupakan suatu keputusan yang sulit diambil oleh setiap atlet. Kevin mengaku sudah memikirkan secara masak-masak keputusan ini.

Sejatinya dalam dunia tepok bulu ini, bukan hanya Kevin yang memutuskan untuk pensiun dini.

Berikut Daftar Atlet Bulu Tangkis yang Memutuskan untuk Pensiun Dini:

1. Kevin Sanjaya

Kevin Sanjaya menjadi salah satu atlet bulu tangkis yang memutuskan pensiun dini pada usia 28 tahun.

Keputusan pensiun dini ini terpaksa dilakukan Kevin menyusul cedera bahu yang ia rasakan sejak tahun 2017 tak kunjung membaik.

“Dimulai dari cedera bahu saya yang tidak kunjung membaik sejak tahun 2017. Ditambah, partner saya cedera dan berujung pada ketidakmungkinan kami untuk memperebutkan tiket ke Olimpiade 2024,” ujar Kevin.

2. Li Yinhui

Sebelum Kevin, ada pebulutangkis asal China yang memutuskan untuk pensiun dini pada Februari 2022, ia adalah Li Yinhui.

Alasannya karena Li Yinhui memgalami masalah kelainan jantung. Meski usianya masih terbilang muda, yakni 24 tahun, ia pun memutuskan tak lagi berkarier sebagai atlet bulu tangkis profesional.

Li Yunhui
Atlet Bulu Tangkis asal China Li Yunhui. (Foto: bwfworldtour). 

Sejatinya, Li Yinhui sudah mengalami masalah kesehatan pada 2015 silam atau ketika dirinya masih berusia 18 tahun. Pada saat itu, Li Yinhui dinyatakan menderita pneumonia atau radang paru-paru. Ia juga didiagnosa mengalami kelainan jantung, bradycardia.

3.  Toby Penty

Atlet lain yang juga memutuskan untuk pensiun dini ialah Toby Penty.

Atlet asal Inggris ini, sempat mengejutkan banyak pihak karena berpenampilan botak di 2022, padahal sebelumnya ia selalu terlihat memiliki rambut.

Ternyata, saat itu Penty mengalami penyakit alopecia areata atau kerontokan pada rambut yang dikarenakan autoimun.

Demi bisa fokus menghadapi penyakit itu, pria berusia 30 tahun tersebut lantas memutuskan pensiun pada September 2022 yang lalu.

4. Bao Chun Lai

Bao Chun Lai memutuskan untuk pensiun pada umur 28 tahun akibat cedera lutut yang dialaminya.

Bao Chun Lai
Kisah miris legenda bulutangkis, Bao Chunlai, yang merupakan penghancur Taufik Hidayat yang kariernya diredupkan Lin Dan. (Foto: KAZUHIRO NOGI/AFP/Getty Images).

Bao, tidak sanggup lagi menjalani latihan keras. Bahkan, jika dalam kondisi yang parah, cedera itu membuatnya sulit untuk berdiri.

5. Wang Xiaoli

Selanjutnya adalah Wang Xiaoli. Atlet asal China yang sempat menggemparkan dunia bulu tangkis memutuskan pensiun pada 2015 silam.

Padahal kala itu Wang Xiaoli baru berusia 26 tahun. Keputusannya untuk pensiun dikarenakan cedera pada siku kanannya yang tak kunjung pulih.

6. Wang Shixian

Berikutnya adalah Wang Shixian. Salah satu pebulu tangkis tunggal putri terbaik China ini memutuskan pensiun ketika menginjak usia 26 tahun.

Dia memutuskan gantung raket pada 2016 lalu.

Selama kariernya, dia pernah meraih 3 Piala Sudirman, 3 Piala Uber, 3 Medali Emas Asian Games, dan berbagai gelar bergengsi lainnya.

7. Maria Kristin Yulianti

Atlet selanjutnya yang memutuskan untuk pensiun dini adala Maria Kristin Yulianti.

Maria harus rela menggantung raketnya pada 2012 lalu, di usia 27 tahun akibat cedera lutut berkepanjangan yang dideritanya.

maria kristin
Maria Kristin menderita cedera lutut dan hamstring di Olimpiade Beijing 2008. (Foto:AFP/Jewel Samad). 

Prestasi tertinggi Maria Kristin Yulianti adalah saat meraih medali perunggu Olimpiade 2008 Beijing. Saat itu Maria Kristin mengalahkan tunggal putri tuan rumah Lu Lan dengan tiga set 11-21,21-13, dan 21-15).

Prestasi lain yang dicapai Maria Kristin adalah meraih medali emas SEA Games 2007 (tunggal putri) dan beregu putri), ikut mengantarkan tim Uber Indonesia melangkah ke semifinal 2010, semifinalis tim Indonesia di Piala Sudirman Guangzhou 2009, dan lain sebagainya.