Jumlah kasus penderita HIV pada anak di Indonesia kian mengkhawatirkan. Belakangan bahkan didapati informasi bahwa tujuh bayi baru lahir dalam rentan waktu Januari-November 2023 terinfeksi HIV/AIDS lantaran tertular dari orangtuanya.
Hal ini sebagaimana disampaikan Anggota Dewan Pertimbangan PB IDI, Zubairi Djoerban dalam kesempatan media briefing virtual, Jakarta, Jumat (01/12/2023).
“Januari sampai November 2023 masih ada. Di satu daerah saja di Jakarta ketemu 7 bayi positif yang baru pada 11 bulan pertama tahun ini,” kata Zubairi.
Kejadian seperti ini, sejatinya masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup besar bagi Indonesia. Mengingat, beberapa negara bagian Amerika Serikat dan sejumlah negara di Asian sudah bisa memotong penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak.
Pencegahan dilakukan dengan cara skrinning atau tes HIV/AIDS kepada setiap ibu hamil.
“Jadi intinya penularan dari ibu ke bayi itu telah terbukti di banyak tempat, bisa dicegah 100 persen. Nah intinya di kita masih ada bayi-bayi yang tertular, jadi sudah cukup jelas,” terangnya.
Zubairi menegaskan jika semua ibu hamil di tes HIV dan yang positif segera minum obat antiretroviral (ARV), maka lambat laun, Indonesia bisa memotong penularan dari ibu hamil ke bayinya.
Sebelumnya, berdasarkan data yang ia cuplik dari Kemenkes, Zubairi menyebutkan hingga saat ini, baru 55 persen ibu hamil yang melakukan tes HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, ditemukan 0,3 persen atau sekitar 7.153 pasien yang mengalami positif HIV.
Yang menjadi persoalan berikutnya kata Zubairi, tak semua ibu hamil pengidap HIV mendapatkan obat antiretroviral (ARV) yang merupakan bagian dari pengobatan HIV dan AIDS untuk mengurangi risiko penularan.
“Jadi ibu hamil sudah dites positif, namun yang mengkonsumsi hanya konsumsi obat hanya 24 persen. Jadi akan menularkan ke bayinya dan akan sakit dan bisa meninggal. Sehingga HIV kita pada anak masih banyak,” jelas dia.
Kondisi seperti ini, lanjut Zubairi menjadi tantangan bersama. Mengingat secara umum, penularan HIV melalui jalur ibu ke anak menyumbang sebesar 20-45 persen dari seluruh sumber penularan HIV lainnya seperti melalui sex, jarum suntik dan transfusi darah yang tidak aman.
Leave a Reply
Lihat Komentar