Harga diri rendah merupakan perasaan over negatif terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara langsung maupun secara tidak langsung melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat (Deans & Meocevic, 2006; Stuart, 2014).
Harga diri merupakan pandangan hidup tentang diri sendiri secara keseluruhan, di mana seseorang lebih bisa menghargai dirinya sendiri. Ketika harga diri baik, maka akan jadi pribadi yang lebih positif, begitu juga sebaliknya.
Sayangnya, tidak semua orang memiliki harga diri yang baik. Kondisi ini mungkin dikarenakan ada hal-hal yang jadi latar belakangnya.
Harga diri rendah dinilai menjadi pemicu sorry syndrome atau orang yang kerap meminta maaf secara berlebihan. Karena menganggap semua hal adalah kesalahannya, dan merasakan penyesalan yang berkelanjutan.
Mengutip Hack Spirit, berikut 7 ciri orang yang memiliki harga diri rendah.
1. Terlalu Banyak Meminta Maaf
Orang dengan harga diri rendah, dia merasa perlu untuk terus-menerus meminta maaf. Bahkan untuk hal-hal yang bukan salahnya atau di luar kendalinya.
Hal ini sering kali berakar pada rasa takut menyinggung orang lain atau keinginan untuk menghindari konflik. Ia mungkin merasa bahwa ia selalu salah, meskipun sebenarnya tidak.
![sorry syndrome](https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/stop_minta_maaf_berlebihan_ada_harga_dirimu_di_situ_bbd5f8a967.jpg)
Permintaan maaf yang terus-menerus terkadang justru dapat menciptakan konflik yang ingin mereka hindari. Hal itu dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman dan bingung, bertanya-tanya untuk apa permintaan maaf itu.
2. Menghindari Pujian
Orang yang memiliki harga diri rendah tidak menikmati pujian mereka bahkan mengabaikannya. Ketika seseorang menghargai penampilan atau prestasi mereka, mereka meremehkannya atau langsung menolaknya.
Itu karena mereka tidak percaya pada pujian. Dalam pikiran mereka, mereka tidak pantas menerima pujian. Mereka pikir pujian itu tidak tulus atau ada agenda tersembunyi di baliknya.
3. Mencari Kepastian yang Konstan
Kebutuhan konstan untuk mendapatkan persetujuan ini merupakan cara untuk mengimbangi kurangnya rasa percaya diri. Mereka mencari sumber eksternal untuk mengonfirmasi apa yang tidak dapat mereka terima secara internal.
4. Terlalu Perfeksionis
Mereka percaya bahwa jika mereka bisa sempurna dalam setiap aspek kehidupan mereka, itu akan menebus kekurangan yang mereka rasakan di dalam diri mereka.
![perfeksionis](https://i1.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/etgege_ff68b7ba31.jpg)
Mereka akan bekerja keras untuk mempertahankan penampilan yang sempurna, unggul dalam karier, dan mencapai standar tinggi dalam setiap tugas yang mereka lakukan. Seolah-olah mereka mencoba membuktikan nilai mereka dengan menjadi sempurna.
5. Takut Ditolak
Orang dengan harga diri rendah, terlepas dari penampilan mereka, cenderung lebih takut ditolak. Mereka takut jika mereka menunjukkan jati diri mereka yang sebenarnya, mereka akan ditolak atau dihakimi. Ketakutan ini dapat mengakibatkan mereka menghindari mengambil risiko, mengekspresikan perasaan mereka, atau bahkan menjalin hubungan yang mendalam.
6. Pembicaraan Negatif terhadap Diri Sendiri
Banyak orang yang harga dirinya rendah terlibat dalam pembicaraan negatif terhadap diri sendiri. Penghinaan internal yang terus-menerus ini dapat menghancurkan.
7. Isolasi dan Penarikan
Orang dengan harga diri rendah, terlepas dari seberapa menariknya mereka, sering kali mengisolasi diri dari orang lain.
![mengisolasi diri](https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/d00wnetwzvwoofo_5c9132676c.jpeg)
Mereka mungkin menarik diri dari pertemuan sosial, menghindari pertemuan dengan orang baru, atau bahkan menjauhkan diri dari teman dan keluarga. Ini bukan tentang menjadi antisosial, ini tentang rasa takut dihakimi atau tidak diterima.
Jika Anda memiliki salah satu tipe orang yang mirip dengan ciri-ciri di atas, jangan khawatir. Ada beberapa cara untuk meningkatkan harga diri rendah agar tidak menjadi pemicu sorry syndrome yang dikutip halodoc.
Cara Meningkatkan Harga Diri Rendah
– Mengurangi rasa cemas dan takut dengan meditasi dan terapi
– Mengucapkan afirmasi positif tentang diri sendiri setiap hari
– Melakukan teknik pengurangan stres seperti pernapasan dalam
– Menuliskan pikiran negatif untuk mengurangi intensitasnya
– Mengelilingi diri dengan orang-orang yang suportif dan bisa kamu percaya
– Menerima dan memercayai pujian tentang diri sendiri.