Kericuhan suporter dalam laga lanjutan Liga 1 2024/2025 antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta terjadi setelah wasit asal Malaysia Muhammad Nazmi meniup peluit panjang.
Para oknum suporter Persib Bandung di tribun selatan dan tribun utara langsung turun ke lapangan dan menyerang petugas keamanan (steward) yang sedang bertugas.
Mereka melempari para steward dengan botol minuman hingga kursi. Bahkan sebagian dari mereka tertangkap kamera mengeroyok steward di lapangan.
Lantas apa yang mendasari para Bobotoh berbuat kerusuhan? Berikut fakta yang dirangkum Inilah.com.
Fakta Kericuhan Bobotoh di Laga Persib Vs Persija
1. Steward jadi Sasaran Oknum Bobotoh
Seperti diungkapkan diatas, usai wasit meniupkan peluit panjang, oknum pendukung Persib Bandung di tribun selatan dan tribun utara langsung turun ke lapangan dan menyerang petugas keamanan (steward) yang sedang bertugas.
Mereka melompati pagar pembatas dan menyerang pengawas lapangan atau steward yang berbaju hitam-hitam dengan rompi
Petugas steward yang berada di sisi lapangan menjadi korban penganiayaan, dari dipukuli hingga ditendangi.
2. Dipicu Pelecehan Verbal
Tindak kekerasan yang dilakukan ditengarai akibat adanya dugaan pelecehan verbal terhadap bobotoh perempuan di laga Persib vs Port FC, Kamis (15/9/2024) lalu di ajang AFC Champions League 2024-2025.
![bobotoh rusuh](https://i2.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/09/IMG_0787_f5ce1c9937.jpeg)
Dikutip dari akun Instagram @officialvpc, pelecehan verbal itu diduga dilakukan oleh oknum steward. Penggemar Persib sempat menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut pertanggungjawaban dan klarifikasi dari manajemen Persib pada Sabtu (21/9/2024).
3. PSSI Minta Persib Tanggung Jawab
Anggota komite eksekutif (Exco) Arya Sinulingga meminta Persib Bandung untuk bertanggung jawab terhadap kerusuhan yang telah mencoreng nama persepakbolaan di tengah prestasi Timnas Indonesia.
“Klub harus bertanggung jawab juga terhadap kondisi ini, tidak boleh lepas tangan. Jadi, kita harapkan klub secepatnya juga menyelesaikan masalah ini, masalah mereka dengan suporter,” kata Arya dalam keterangan resminya, Senin (23/9).
Arya Sinulingga menyatakan bahwa tindakan anarkis kekerasan itu sudah masuk ranah hukum.
“Ini memang masuk ranah hukum, ya masuk ranah hukum. Diharapkan kalau ada tindakan kriminal harus diselesaikan secara hukum,” kata dia.
4. PT LIB Minta Sanksi Tegas
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator penyelenggara Liga 1 Indonesia mengecam keras kericuhan yang terjadi usai pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta. LIB menilai tindakan anarkis yang dilakukan oknum suporter dapat merusak citra sepak bola Indonesia.
“Dengan tegas kami sangat menyesalkan munculnya insiden tersebut,” ucap Direktur Operasional LIB, Asep Saputra, Senin (23/9) malam WIB.
Menindaklanjuti insiden itu, PT LIB akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat.
5. Menpora Minta Persib Kelola Pendukung
Menpora Dito Ariotedjo menyoroti memanasnya hubungan antara Persib Bandung dengan para pendukungnya. Menurut dia, pemicu terjadinya kerusuhan itu tak lain karena adanya perselisihan antara suporter dengan pemain atau manajemen klub.
“Suporter Persib beberapa hari terakhir ada ketidakcocokan dengan manajemen klubnya. Ini lah, klub harus bisa mengelola pendukungnya,” kata Dito kepada wartawan di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2024).
6. Viking Beri Kecaman Keras
Ketua Umum (Ketum) Viking Tobias Ginanjar mengecam tindakan kekerasan terhadap puluhan petugas keamanan (steward) usai laga kontra Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (23/9).
![Persib persija](https://i3.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/09/perayaan_kemenangan_persib_bandung_1dxpr_dom_707c47fa11.webp)
“Atas alasan apa pun, kekerasan tidak bisa dibenarkan. Kemarin kami berdiri bersama korban karena sepakat bahwa tidak boleh ada kekerasan atau pelecehan di dalam stadion,” kata Tobias dalam keterangan yang diterima di Bandung, Selasa (24/9).
Tobias menyoroti adanya masalah yang mendasar terkait dengan komunikasi antara pihak klub dan para suporter. Menurutnya, pola komunikasi yang tidak pernah tuntas menjadi pemicu ketegangan dan kesalahpahaman yang kerap terjadi antara pihak manajemen klub dan Bobotoh.
7. Persib Boikot Oknum Bobotoh
Persib Bandung telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa segenap pemain, pelatih, ofisial, dan manajemen mengaku sedih, kecewa, dan merasa terpukul atas tindakan brutal yang dilakukan oleh oknum penonton.
Persib juga dengan tegas tidak dapat menolerensi dan mengecam keras oknum-oknum penonton yang melakukan pemukulan dan main hakim sendiri terhadap steward-steward yang sedang bertugas.
Persib bakal menggandeng polisi untuk menangkap oknum-oknum suporter yang merusak sportivitas pertandingan dan akan memboikot para suproter tersebut untuk tidak lagi bisa menyaksikan pertandingan.
“Oknum-oknum yang tidak mendukung hal ini dipastikan tidak akan dapat lagi membeli tiket untuk menonton pertandingan-pertandingan Persib secara langsung di stadion di masa datang,” bunyi pernyataan resmi yang diterima di Bandung, Selasa (24/9).