Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, khususnya terkait penyediaan alat kontrasepsi bagi anak usia sekolah dan remaja kini tengah menuai kontroversi.
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKB Arzeti Bilbina turut mengkritik aturan tentang penyediaan alat kontrasepsi untuk siswa dan remaja tersebut. Dia meminta Pemerintah untuk meninjau ulang aturan itu.
“Hati-hati, jika gagal pengawasan justru jadi racun perusak anak-anak! Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan ini, diimbangi dengan pendidikan seksual yang holistik dan pendekatan yang sensitif terhadap nilai-nilai masyarakat karena bisa jadi bumerang bagi anak muda Indonesia,” ujar Arzeti dalam keterangan yang diterima di Jakarta, dikutip Selasa (6/8/2024).
Lantas, apa itu alat kontrasepsi dan apa saja jenisnya? Berikut adalah penjelasannya.
Apa Itu Alat Kontrasepsi?
Kontrasepsi adalah cara atau alat yang digunakan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Seorang perempuan bisa mendapatkan kehamilan apabila sperma bertemu dengan sel telur.
Penggunaan alat kontrasepsi akan mencegah sel telur dan sel sperma bertemu, menghentikan produksi sel telur, penggabungan sel sperma dan sel telur yang telah dibuahi yang menempel pada lapisan rahim.
Kapan Alat Kontrasepsi Digunakan?
Alat kontrasepsi digunakan ketika hendak melakukan hubungan intim dengan pasangan yang halal. Cara pemakaian alat kontrasepsi bergantung pada jenisnya. Setiap jenis alat kontrasepsi pun memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Apa Saja Jenis Alat Kontrasepsi ?
Ada Banyak Jenis Alat Kontrasepsi, Berikut Beberapa di Antaranya:
1. Kontrasepsi Alami
Cara ini dilakukan dengan menghitung masa subur perempuan secara manual melalui perhitungan siklus menstruasi.
Metode ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan suhu tubuh, perubahan pada cairan vagina, hingga menghitung menggunakan kalender.
2. Pil KB
Pil KB menjadi alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mencegah terjadinya ovulasi.
Ada dua jenis yang bisa Anda temui, yaitu pil KB kombinasi dan pil yang hanya mengandung progesteron.
3. Kondom Pria
Alat kontrasepsi ini dipasang pada alat kelamin pria untuk mencegah masuknya sperma ke dalam vagina ketika sedang berhubungan.
Kelebihan dari kondom adalah harganya yang terjangkau, memberikan perlindungan dari bahaya penularan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), dan sangat mudah didapatkan. Namun, alat kontrasepsi ini hanya bersifat sekali pakai.
4. Suntik
Alat kontrasepsi berupa suntik terbagi menjadi dua jenis, yaitu KB suntik yang memiliki jangka waktu tiga bulan untuk mencegah terjadinya kehamilan, dan KB suntik yang hanya bisa bertahan selama satu bulan.
Metode ini disinyalir lebih efektif dibandingkan dengan mengonsumsi pil KB. Akan tetapi, harganya relatif mahal dan tidak memberikan perlindungan maksimal terhadap penyakit menular seksual.
5. Implan
Alat kontrasepsi jenis ini memiliki bentuk dan seukuran batang korek api dan dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya pada lengan bagian atas.
KB implan akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan, dan bisa mencegah terjadinya kehamilan hingga tiga tahun.
Sama halnya dengan suntik, KB implan terbilang mahal dan memiliki beberapa efek samping, seperti menstruasi tidak teratur, pembengkakan dan memar pada area kulit yang terpasang, dan tidak efektif untuk mencegah penularan IMS.
6. IUD
IUD merupakan singkatan dari intrauterine device, memiliki bentuk seperti huruf T. Alat KB ini dipasang pada rahim untuk menghalangi sperma dari proses pembuahan.
Secara umum, IUD memiliki dua bentuk utama, yaitu IUD yang dibuat dari tembaga, misalnya ParaGard yang memiliki ketahanan hingga 10 tahun, dan IUD yang memiliki kandungan hormon, seperti Mirena yang harus diperbarui setiap lima tahun.
7. Kondom Perempuan
Kondom perempuan merupakan alat kontrasepsi berupa plastik yang dipasang menyelubungi vagina. Di bagian ujungnya terdapat cincin plastik yang berperan untuk menyesuaikan posisi alat kelamin pria ketika berhubungan.
Sama halnya dengan kondom pria, kondom perempuan juga memberikan perlindungan dari IMS, tetapi kurang efektif dibandingkan dengan kondom pria.