News

7 Kebijakan Sukses Anies Tangani Banjir di Jakarta

Ada tujuh kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilai sukses menangani banjir di Ibu Kota.

Pertama memastikan aliran air tidak terhambat dengan membersihkan gorong-gorong hingga sungai, kedua naturalisasi kanal banjir barat sekitar kawasan Dukuh Atas, ketiga memasang alat pengukur curah hujan di 267 kelurahan.

Keempat Anies Baswedan juga melakukan naturalisasi Kali Ciliwung Lama (tepi Jalan Kerapu), Pademangan, Jakarta Utara, kelima naturalisasi waduk Kampung Rambutan, Sunter Selatan sisi timur, dan Cimanggis. Keenam menyiapkan 1.262 lokasi pengungsian daya tampung 105.804 jiwa.

“Ketujuh, Anies Baswedan juga seperti membuat sumur resapan walau kurang sempurna karena di atas trotoar tetapi tetap ada dampaknya karena banjir cepat surut,” kata Sosiolog Musni Umar kepada Inilah.com, Selasa (7/12/2021).

Anies lewat Dinas Sumber Daya Air juga tampak terus melaksanakan pembangunan tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) sejak tahun 2016 hingga 2019, kemudian dilanjutkan kembali di tahun 2021, dengan target total sepanjang 790 meter. Pembangunan itu guna mengantisipasi banjir banjir rob yang sering terjadi di wilayah pesisir Jakarta.

Anies juga aktif mengingatkan bawahannya agar terus memantau pompa stasioner, pompa mobile, dan pompa apung di titik-titik lokasi rob difungsikan secara maksimal.

“Kalau kita lihat di daerah pesisir air laut yang masuk terjadi banjir itu bersamaan datangnya hujan. Kecepatan angin meningkat, saat pasang angin baratan ke arah Teluk akan cepat mendorong air ke dalam. Jadi langkah-langkah kedepan yang dilakukan adalah butuh masukan daripada para pakar,” ucap Musni.

Catatan Penanganan Banjir di Jakarta

1. Banjir Surut Dalam Waktu Enam Jam

Pada tanggal 18 Februari 2021 lalu banjir menggenang sejumlah titik di Ibu Kota. Dalam waktu enam jam setelah hujan banjir yang menggenangi sejumlah wilayah surut tanpa meninggalkan genangan. Ini adalah bagian dari prioritas Anies dalam penanganan banjir Jakarta. Pertama tidak adanya korban jiwa dan kedua genangan harus surut kurang dari enam jam setelah turun hujan.

2. Warga Akui Banjir Era Anies Lebih Cepat Surut

Warga di Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur di bantaran Sungai Sunter menyebut banjir saat di era Gubernur Anies Baswedan lebih cepat kering, karena genangan air langsung disedot dan dibuang ke Kalimalang.

Anies sempat memposting di media sosialnya moment ketika dirinya mendatangi kampung RW 04 dan 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur pada tahun 2017 silam. Kala itu banjir mengepung kampung di bantaran sungai Sunter tersebut mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Ketika didatanginya lagi saat musim penghujan tahun 2019 tidak ada banjir di sana.

Anies juga pernah menyampaikan pihaknya telah melakukan persiapan terlebih dahulu dengan menggelar simulasi penanganan banjir sebelum cuaca ekstrem melanda Jakarta. Langkah itu merupakan salah satu indikator banjir surut lebih cepat dari waktu sebelumnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Willi Nafie

Jurnalis, setia melakukan perkara yang kecil untuk temukan hal yang besar
Back to top button