News

89 Warga Krukut Positif COVID-19 Usai Pemberlakuan Mikro Lockdown

Lurah Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat sebut sebanyak 89 warga yang menghuni RW 02 positif COVID-19 berdasarkan hasil tes PCR. 89 warga Krukut positif ini terdekteksi setelah pemberlakukan mikro lockdown beberapa waktu lalu.

Jumlah tersebut bertambah dari sebelumnya sebanyak 67 warga positif COVID-19 berdasarkan hasil tes PCR.

“Per kemarin malam di angka 89, 40 di antaranya isoman (isolasi mandiri). Sisanya sudah di bawa ke pusat isolasi,” kata Lurah Krukut Ilham Nurkarin saat di Jakarta, Senin (17/1/2022).

Ilham mengatakan temuan pasien positif itu muncul lantaran kelurahan gencar melakukan penelusuran (tracing) sejak beberapa hari terakhir. Mereka yang ikut tracing wajib mengikuti tes PCR dan swab yang pihak puskemas sediakan.

Kini, 49 warganya yang positif COVID-19 telah dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran dan Wisma BNI Jalan Kemukus kawasan Kota Tua untuk menjalani isolasi mandiri.

Temuan kasus positif COVID-19 berawal dari salah satu warga berinisial R yang melakukan tes PCR mandiri karena sebelumnya sempat pergi ke luar kota. Hasil tes PCR itu menunjukkan hasil positif pada 5 Januari.

Karena hasil tes itu, petugas kesehatan menelusuri di wilayah tempat pasien pertama tinggal. Warga yang kontak erat wajib melakukan tes swab antigen dan PCR. Hasilnya, sebanyak 34 warga positif COVID-19. Keluarga dari pasien pertama termasuk dalam 34 warga juga positif COVID-19.

Kini setelah tracing dilakukan selama beberapa hari, tercatat ada 89 warga yang terpapar COVID-19.

89 Warga Krukut Positif COVID-19 Setelah Satu Orang Positif Omicron

Seorang warga Kelurahan Krukut, Jakarta Barat positif COVID-19 varian Omicron. Warga Krukut yang positif omicron ini sudah mendapatkan vaksin lengkap sebanyak dua kali.

“(Dia) sudah tervaksin lengkap,” ujar Lurah Krukut Tamansari Ilham Nurkarin.

Dia mengatakan warga berisinial R (55) ini tidak mengalami gejala yang serius setelah berstatus suspek omicron. Warga Krukut yang positif omicron tersebut hanya mengalami pilek dan sakit kepala biasa.

“Dari hasil asesmen, gejala nggak berat cuma keluhan pilek, pusing, sakit kepala tapi nggak ada yang perlu oksigen dan nyeri dada,” ujar Ilham.

Ilham menduga, gejala ringan tersebut bisa karena faktor vaksinasi yang lengkap dari warga tersebut. Sehingga mengurangi efek dari omicron itu.

Setelah itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penerapan penguncian wilayah berskala mikro atau ‘micro lockdown’ di beberapa lokasi di ibu kota menyusul peningkatan kasus positif COVID-19 varian Omicron.

“Dari wilayah diterapkan ‘micro lockdown’ yang dikelola pimpinan setempat dan masyarakat di sana,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dwi Oktavia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button