KPK Perlu Periksa Menteri PUPR

Terkait gagalnya uji coba pembayaran tol nirsentuh (Multi Lane Free Flow/MLFF) di Tol Bali Mandara, akhir pekan lalu, harus dibongkar musababnya. Apalagi proyek senilai Rp4,5 triliun itu dibiayai anggaran.

“Segera KPK selidiki proyek MLFF ini. Karena menggunakan sistem yang berbeda dari konsep awal proposal investasi KPBU. Dari proposal iitu, KPK bisa memulai penyelidikan,” kata Uchok Skry Khadafi, Direksut Center for Budget Analysis, Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Dalam hal ini, kata Uchok, KPK bisa memeriksa Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Termasuk PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) yang merupakan bagian dari grup Roatex asal Hungaria, selaku kontraktor MLFF di Indonesia. “Saya kira, Pak Basuki tidak bisa melawak lagi. Keterangannya bisa dicocokkan dengan proposal awal yang berskema kerja sama dengan badan usaha (KPBU),” kata Uchok.

Kata Uchok, kesaksian Menteri Basuki penting karena dirinya adalah pihak yang memutuskan Roatex Ltd selaku pemenang tender proyek MLFF melalui Surat Menteri PUPR Nomor : PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021, tentang Penetapan Pemenang Pelelangan Pengusahaan Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha untuk Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis MLFF.  

Informasi saja, Roatex merupakan perusahaan yang menawarkan solusi pembayaran tol secara elektronik. Perusahaan ini, menawarkan perancanangan, pengembangan, pembiayaan, dan modernisasi, serta pengoperasian sistem pembayaran tol.

Di negara asalnya, Roatex bekerja sama dengan National Toll Payment Servies Plc. mengelola dan mengoperasikan sistem pembayaran secara elektronik 16 ruas tol di Hungaria.

Pada 15 Maret 2021, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) meneken perjanjian kerja sama untuk sistem MLFF dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR.

Menariknya, saat uji coba Tol Mandara, banyak mobil yang melintas tertimpa tiang penutup tol otomatis. Diduga kuat, sistem buka-tutup otomatis di tol Mandara, belum sinkron.

Atas kegagalan ini, Koordinator Presidium Koalisi Masyarakat Peduli Tol Indonesia (Kamti), Sahrul RM mendesak Menteri PUPR dan pemangku kepentingan untuk mengevaluasi dan menghentikan proyek MLFF dari Hungaria ini.

“Uji coba aplikasi Cantas yang dilaksanakan PT Roatex Indonesia Tol System, ternyata gagal. Banyak kendaraan yang diikutkan dalam uji coba terbatas ini, tertimpa oleh palang tol, karena sistem tidak sinkron,” kata Sahrul.

Sumber: Inilah.com