Temuan terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, mengungkapkan keberadaan Kaesang Pangarep sebagai nakhoda baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belum memberikan efek ekor jas yang signifikan.
Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan, per Desember 2023, partai berlambang mawar merah itu hanya mampu bertengger di peringkat ke-10 dengan raihan elektabilitas 1,5 persen.
“PSI hari ini baru dapat 1,5 persen dari data kita kali ini ia belum mendapatkan dampak elektoral dari ya sebagai partainya Kaesang yang anaknya Jokowi,” ujarnya saat jumpa pers di bilangan Jakarta Timur, Selasa (19/12/2023).
Para pentolan lainnya seperti Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, Anggota Dewan Pembina Giring Nidji hingga para caleg lainnya, juga dinilai belum memiliki karakter penokohan kuat untuk mempengaruhi calon konstituen.
“Yang memperkuat pantai justru malah caleg semakin kuat caleg menjadi vote gather di masyarakat dia akan meningkatkan suara caleg itu sendiri. PSI memiliki tantangan di sana,” tutur dia.
Hanggoro menilai raihan ini juga dipengaruhi faktor kematangan PSI, tercermin dari masih minimnya sistem kaderisasi. “Faktor besar adanya (elektabilitas) partai juga dipengaruhi oleh kematangan partai itu sendiri, mesin-mesin partai politik yang sudah mengakar atau belum,” ujar Hanggoro.
Diungkap lebih jauh, sebanyak 12 parpol diprediksi tidak lolos ke parlemen pada Pemilu 2024 karena tak memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold berada di angka 4 persen. Mereka yakni Demokrat dengan elektabilitas 3,6 persen, PAN 3,3 persen, dan PPP 2,9 persen.
Kemudian PSI 1,5 persen, Perindo dan Hanura 1 persen, Gelora 0,3 persen; PKN dan Partai Buruh 0,2 persen, Partai Ummat 0,1 persen, dan PBB dan Garuda yang 0 persen.
Meski demikian, angka responden yang tidak menjawab atau tidak mengetahui cukup tinggi. “Data ini masih menyisakan yang belum memutuskan, tidak tahu, tidak jawab, atau rahasia di bagian angka 14,7 persen,” ucap Hanggoro.
Sebagai informasi, survei ini menggunakan metodologi multi-stage random sampling pada 1.200 responden. Adapun survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen. Kemudian, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner pada 20 November-3 Desember 2023.
Leave a Reply
Lihat Komentar