Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta waspada dan tak terpengaruh dengan narasi yang sedang dibangun kubu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait kinerja penyidik AKBP Rossa Purbo Bekti dalam mengusut keberadaan buronan Harun Masiku.
Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap meminta Pimpinan untuk tetap mempercayakan AKBP Rossa Purbo Bekti sebagai Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) penyidikan dalam kasus korupsi Eks Caleg PDIP Harun Harun Masiku.
“Sehingga KPK tentu berkepentingan tidak mengganti Rossa yang merupakan Kasatgas Penyidikan,” kata Yudi melalui keterangannya kepada Inilah.com, Kamis (20/6/2024).
Menurut Yudi, Rossa Purbo Bekti sudah dijalan yang benar dalam menemukan posisi Harun Masiku sehingga tidak perlu diganti.
“Justru ketika Rossa diganti, upaya mencari Harun masiku akan kembali menemukan jalan buntu karena tentu Alumni Akpol angkatan 2006 tersebut bisa jadi diduga telah mempunyai petunjuk signifikan terkait dengan keberadaan Harun Masiku,” jelasnya.
Sebelumnya usulan permintaan pergantian tim penyidik ini diminta oleh Kuasa Hukum Kusnadi, staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Petrus Selestinus. Hal ini dilakukan karena Kusnadi sempat trauma akibat dibentak saat penggeledahan dan penyitaan ponsel pada pekan lalu.
“Meminta agar Penyidik Rossa Purbo Bekti dan Priyatno diganti dengan Penyidik lain, demi menjaga netralitas, obyektivitas dan tidak terjadi “conflict of interest” karena sebelumnya terjadi apa yang disebut perampasan kemerdekaan,” kata Kuasa Hukum Kusnadi, Petrus Selestinus di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024).
Ketika proses pemeriksaan Kusnadi di Gedung Merah Putih KPK K4, Jakarta Selatan, Rabu (19/6) kemarin. Versi Petrus, kliennya diperiksa sekitar tujuh oleh tim penyidik. Penyidik KPK Priyatno sempat memeriksa kliennya dan kemudian diganti tim penyidik KPK lainnya. Namun, Rossa tidak ikut dalam proses pemeriksaan.