Regsosek, Jurus Baru Pemerintah Coba Bikin ‘Happy’ Kelas Menengah


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah memiliki sistem baru yang dapat membantu untuk mengidentifikasi kebutuhan kelas menengah. Sistem baru itu adalah sistem data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).

“Regsosek adalah langkah penting untuk menciptakan basis data yang komprehensif terkait kondisi sosial dan ekonomi masyarakat,” kata Airlangga lewat rekaman video dalam peluncuran Kolaborasi Pemanfaatan Sistem Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Ia mengatakan, Regsosek adalah satu data milik pemerintah yang mencakup banyak informasi. Data ini, kata dia, mencakup informasi tentang tingkat kesejahteraan, kondisi rumah tangga dan berbagai aspek kehidupan masyarakat lainnya.

“Data ini krusial untuk perencanaan pembangunan yang tepat sasaran dan berkelanjutan,” ujar Airlangga.

Dia mengatakan, data ini tidak hanya menjadi alat yang berguna untuk program pengentasan kemiskinan. Namun, juga menjadi sarana untuk menciptakan masyarakat kelas menengah dengan penghasilan relatif lebih tinggi.

“Menurut World Bank selama periode ini Indonesia mengalami pertumbuhan kelas menengah dari 7 persen menjadi 20 persen dari total penduduk. Oleh karena itu peningkatan kualitas dan kuantitas kelas menengah tentu membantu percepatan pertumbuhan ekonomi serta memperluas pemerataan kesejahteraan,” dia memaparkan.

Airlangga mengakui upaya pemerintah memperluas kelas menengah memiliki tantangan cukup besar. Karenanya diperlukan data yang akurat untuk mengintegrasikan program pemberdayaan ekonomi dengan memanfaatkan Regsosek.

Dia menjelaskan beberapa pendekatan yang bisa dilakukan menggunakan Regsosek, adalah mengidentifikasi program di kementerian dan lembaga berdasarkan kriteria yaitu akses terhadap pendapatan/pekerjaan. Lalu peningkatan kapasitas SDM, peningkatan kapasitas UMKM dan akses pembiayaan UMKM.

“Memastikan bahwa data yang digunakan tepat sasaran berdasarkan sumber yang sama atau dipadankan dengan Regsosek, kemudian menciptakan tata kelola data yang baik,” kata dia.

“Pemberdayaan ekonomi untuk menciptakan kelas menengah tidak dapat dilakukan secara terpisah dan kita perlu koordinasi dan memerlukan konvergensi, terutama dalam implementasi program pemberdayaan ekonomi,” Airlangga melanjutkan.