Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Sarbini Abdul Murad mengaku paham bila pemerintah, saat ini disibukkan dengan persiapan Pemilu 2024, sehingga tak pula ingin memaksakan untuk bersuara mengenai kondisi Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza saat ini.
“Mereka kan pada sibuk untuk pemilu ya, kita paham lah. Artinya Kemenlu kan sudah maksimal untuk membantu ya, maupun di internasional ya,” jelas Sarbini di Kantor Pusat MER-C, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2023).
Di matanya, pemerintah selama ini sudah banyak berbuat untuk membantu Palestina. “Setidaknya ya kita apresiasi lah pemerintah sudah melakukan banyak hal terhadap Palestina. Kalau Pak Jokowi kan sibuk beliau,” sambungnya.
Meski pun, sambung dia, secara manajemen, konflik Palestina dan Israel tidak berada di bawah kendali Indonesia. “Ini kan tanggung jawab sejarah dan moral kita sebenarnya, makanya kita selalu berteriak kalau ada masalah-masalah dengan RS Indonesia,” ujarnya.
Akan tetapi, ia mengingatkan agar pemerintah Indonesia tidak boleh sampai lalai karena kesibukan lain, mengingat komitmen dan amanat konstitusi soal posisi Indonesia mendukung penuh Palestina.
“Kemarin kan pada sidang umum PBB mendukung gencatan senjata ya, tapi kan kalau sidang umum tidak bersifat mengikat. Artinya Israel mau ikut atau tidak,” ungkap dia.
Dia berharap peran aktif pemerintah bisa membuat Dewan Keamanan PBB sukses menekan Israel untuk mau mau melakukan gencatan senjata permanen. “Jadi ya kita tetap berharap lah semua, tapi walaupun harapan-harapan itu sebenarnya tidak (begitu dapat dicapai), tapi tetap harus ada perjuangan lah di forum-forum internasional,” pungkas Sarbini.
Leave a Reply
Lihat Komentar