Kementerian LHK: Perdagangan Karbon Wajib Otorisasi Negara


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada pertemuan Subsidiary Body (SB) ke-60 Konvensi Perubahan Iklim yang dilaksanakan di Bonn-Jerman, menegaskan perdagangan karbon luar negeri harus melalui otoritas negara asal.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian LHK, Laksmi Dhewanthi, sebagai National Focal Point (NFP) UNFCCC mengatakan,  Sidang SB ke-60 UNFCCC ini membahas agenda SBSTA dan SBI 60, agenda transisi CDM, mandated event dan side event.

“Agenda ini menghasilkan draft conclussion, yang akan menjadi bahan pembahasan pada pertemuan COP 29 UNFCC mendatang di Baku, Azerbaijan pada awal November mendatang,” kata Laksmi, Jakarta Senin (24/6/2024).

Draft conclusion itu menegaskan, transfer unit karbon kepada mitra kerja sama luar negeri, baik untuk tujuan NDC dan other international mitigation purposes (OIMP), seperti CORSIA dan labelling, harus dilakukan otorisasi oleh negara asal atau host country.

Terkait artikel 6.2, kata dia, kerja sama antar negara, belum menyepakati format laporan elektronik sebagai basis penyusunan laporan. Hal itu ditegaskan bahwa pelaksanaan kerja sama di bawah artikel 6.2 tetap bisa dilaksanakan, tanpa menunggu kesepakatan format laporan.

Pada subyek berkenaan mekanisme kerja sama luar negeri untuk membantu kontribusi NDC negara asal tanpa transfer unit karbon ke mitra kerja sama luar negeri (non pasar), atau artikel 6 ayat 8 Paris Agreement, hasil pembahasan merujuk keputusan 4 CMA 3 dan keputusan 8 CMA 4 yang mengatur peran NFP A6.8.

“Di mana, NFP dapat melakukan identifikasi implementasi di negaranya dan menyampaikan kepada UNFCCC melalui non-market web based platform,” ungkapnya.

Di sela pertemuan SBs60, di luar agenda persidangan, Verra bekerja sama dengan sekretariat perubahan iklim Singapura dan gold standard, menyelenggarakan side event terkait voluntary market dalam pelaksanaan artikel 6 PA.

Dalam paparannya, Verra menyampaikan sejumlah hal. Antara lain: Verra, sebagai salah satu pemilik program voluntary carbon market, terus berusaha untuk mewujudkan integritas lingkungan.