Setelah rekaman video Israel yang menggunakan seorang pemuda Palestina sebagai tameng manusia menjadi viral minggu lalu, militer Israel membenarkan lebih banyak kasus semacam itu.
Laporan media Israel menyebutkan bahwa militer Israel telah mengonfirmasi tiga kasus tentara yang menggunakan tawanan Palestina sebagai perisai manusia dengan mengikat mereka ke kap mobil jip tentara.
Minggu lalu, rekaman Mujahid Azmi yang berusia 23 tahun berpegangan pada kap mobil jip tentara Israel selama serangan dekat Jenin di Tepi Barat yang diduduki memicu kemarahan internasional.
The Jerusalem Post melaporkan bahwa militer Israel mengonfirmasi dua kasus lagi tentang warga Palestina yang dipaksa naik ke kap mobil jip tentara dan membawa kendaraannya seringkali dengan kecepatan tinggi, melewati desa-desa Palestina.
Kasus-kasus tersebut pertama kali diungkap kepada BBC pada hari Minggu dalam sebuah laporan di mana para korban perlindungan manusia oleh tentara Israel berbicara kepada layanan berita tersebut. Hal ini mendorong militer Israel untuk kemudian mengonfirmasi kebenaran dua kasus tambahan ini kepada The Jerusalem Post.
Dua kasus lainnya melibatkan keadaan yang hampir identik dengan yang dialami Azmi, dengan Samir Dabaya dan Hesham Isleit, keduanya berusia 25 tahun berasal dari Jabariyat dekat Jenin, ditangkap dan digunakan sebagai tameng manusia. Kedua kasus tersebut diduga terjadi pada hari yang sama dengan kasus Azmi.
Praktik ini, yang merupakan kejahatan perang menurut hukum internasional, dimaksudkan untuk mencegah warga Palestina melemparkan batu atau menembaki kendaraan pasukan Israel.
Berbicara kepada BBC, Dabaya, yang sekarang dirawat di rumah sakit di Jenin, mengatakan ia ditembak dari belakang saat berlari dari pasukan Israel selama penyerbuan Jabariyat. Ia dibiarkan terlentang dan berdarah selama berjam-jam hingga tentara Israel menemukannya dan kemudian memukulinya dengan senjata mereka.
Ia kemudian digendong, dilempar ke dalam mobil, ditelanjangi di bawah pinggang, dan diikat ke jip. Ia menunjukkan rekaman BBC tentang penderitaannya, termasuk saat ia dipukul ketika mencoba berpegangan pada sisi jip.
Isleit ditembak di kaki saat melarikan diri dari pasukan Israel, ia kemudian ditangkap, ditelanjangi dan diikat ke jip yang panas. Ketiga pria itu tidak bersenjata saat ditangkap dan segera dibebaskan oleh tentara Israel setelah pemeriksaan identitas.
Laporan di The Jerusalem Post berspekulasi bahwa meskipun ada jaminan dari militer Israel, kemungkinan besar praktik tersebut tersebar luas dan para pemimpin militer tidak dapat mengendalikan praktik tersebut.
Militer Israel mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa mereka tidak dapat “100 persen yakin” bahwa praktik tersebut tidak digunakan di tempat lain di wilayah Palestina yang diduduki.
Ada ratusan kesaksian saksi mata lainnya tentang warga Palestina yang digunakan sebagai tameng manusia oleh pasukan Israel, termasuk yang didokumentasikan oleh pemantau hak asasi manusia Israel B’tselem.