Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran diduga terlibat di dua perkara rasuah dalam impor beras.
Pertama dugaan korupsi berupa mark up (selisih harga) impor 2,2 juta ton beras senilai Rp2,7 triliun. Kedua dalam soal kerugian negara akibat demurrage (denda) impor beras senilai Rp294,5 miliar.
Arief dilaporkan bersama dengan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi
KPK melalu juru bicaranya, Tessa Mahardhika Sugiarto menyatakan saat ini laporan yang dilayangkan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto sedang diproses.
Apabila dalam proses verifikasi telaah telah memenuhi syarat, maka laporan tersebut bakal ditindaklanjuti oleh Kedeputian Penindakan KPK, alias naik ke tahap penyelidikan.
“Kriterianya untuk bisa ditindak lanjuti, maka akan diproses,” ujar Tessa kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2024).
Berdasarkan catatan, Arief juga sempat diperiksa KPK dalam kasus yang menyeret mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka korupsi.
Lantas siapakah Arief Prasetyo?
Arief diketahui sempat ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus korupsi.
Arief dilantik Presiden Joko Widodo menjadi kepala Bapanas pada 21 Februari 2022. Ia merupakan kepala pertama badan yang terbentuk pada 2021 itu.
![kepala bapanas](https://i1.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/bayu_krisnamurthi_dan_arief_Foto_Dok_Bulog_698c68ec52.jpg)
Berdasarkan laman Bapanas, Arief lahir di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada 27
November 1974.
Riwayat Pendidikan
- SDN Harapan Mulia 23 Pagi Jakarta (1980-1986)
- SMP Negeri 5 Jakarta (1986-1989)
- SMA Negeri 1 Jakarta (1989-1992)
- S1 Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta (1992-1998)
- S2 Magister Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (1999-2000).
Karier
Arief mengawali karier di sejumlah perusahaan sampai menjabat Deputy CEO dan COO PT Bez Retailindo, Paramount Enterprise International pada 2013 sampai 2015.
Arief juga pernah berkarier di sejumlah perusahaan retail yakni PT Lotte Shopping Indonesia, PT Hero Supermarket, Tbk (termasuk 4 tahun di Hero Timika, Freeport Area), serta Esteem Challenge, Sdn, Bhd Malaysia.
Arief kemudian direkrut menjadi Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya periode 29 September 2015 sampai dengan 15 November 2020
Dia kemudian melanjutkan karier sebagai Direktur Utama PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) / Holding BUMN Pangan ID FOOD sejak 16 November 2020.
Arief kemudian dilantik sebagai Kepala Badan Pangan Nasional oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada 21 Februari 2022.
Organisasi
Arief tercatat aktif di berbagai organisasi, yakni:
- Wakil Ketua Dewan Penasehat Kadin DKI Jakarta (2019-2024),
- Ketua Badan Pengarah Asosiasi Gula Indonesia (AGI) (2021 – sekarang),
- Ketua Dewan Pakar Perkumpulan Pengusaha Penggilingan Padi Indonesia) (2020-2025).
Harta Kekayaan Arief Prasetyo Adi
Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada tahun 2023, Arief diketahui mempunyai total kekayaan sebesar Rp18.348.957.368. (Rp18,34 miliar)
Arief terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 3 Februari 2023. Aset milik Arief yang bernilai paling besar adalah sejumlah tanah dan bangunan. Nilainya mencapai Rp 15.905.000.000.
![Kepala Bapanas KPK](https://i1.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/02/bapanas2_4efd27aca0.jpg)
Dia tercatat mempunyai tanah di Sumbawa, Purworejo, dan Bintan dari hasil sendiri dan warisan.
Selain itu, dia punya bidang tanah serta beberapa tanah dan bangunan di Kota Tangerang Selatan, Banten, serta Jakarta Utara dari hasil sendiri dan juga warisan. Arief juga menyatakan dalam LHKPN mempunyai 2 buah kendaraan roda empat dan 3 buah kendaraan roda dua senilai Rp 205.000.000. Dia mempunyai 2 buah mobil yakni Toyota Avanza Veloz (2017) dan Toyota Kijang SSX (2004) dari hasil sendiri. Sedangkan 3 kendaraan roda dua miliknya adalah Yamaha RX-K (2002), Yamaha X Ride (2018), dan Yamaha Aerox (2020)
Arief juga mempunyai harta bergerak lain senilai Rp 411.000.000. Selain itu dia mempunyai simpanan kas dan setara kas sebesar Rp 3.110.315.561, serta harta lainnya senilai Rp 866.000.000.
Seluruh total harta Arief bernilai Rp 20.497.315.561. Namun, dia tercatat mempunyai utang sebesar Rp 2.148.358.193.
Alhasil, setelah dikurangkan dengan utang, jumlah harta sebenarnya milik Arief adalah Rp 18,3 miliar.