Komplek pemakaman korban perang Australia di Gaza mengalami kerusakan yang disebabkan oleh serangan pasukan Israel. Namun pemerintah Australia diam saja, tak bereaksi tidak pula menanyakan persoalan itu kepada Israel. Australia takut?
Pemerintah Australia sudah mengetahui tentang kerusakan yang disebabkan oleh pasukan Israel terhadap pemakaman tentara perangnya di Gaza namun tidak mengambil tindakan apapun. Demikian hal itu terungkap dalam sidang parlemen di Australia.
Senator David Shoebridge menanyai seorang perwakilan dari kementerian pertahanan Australia tentang laporan CNN yang “sangat mengganggu” dari bulan Januari tahun ini mengenai penodaan beberapa kuburan di Gaza oleh pasukan Israel.
Shoebridge, dari Partai Hijau, mengakui bahwa 263 tentara Australia dimakamkan di komplek pemakaman perang di Jalur Gaza yang kini terkepung. Ia bertanya kepada perwakilan kementerian pertahanan tentang kerusakan yang terjadi di lokasi pemakaman tersebut.
Menanggapi senator tersebut, perwakilan kementerian di sidang parlemen mengonfirmasi bahwa pemakaman tersebut memang mengalami kerusakan pada Maret. Selain beberapa kerusakan pada pemakaman tersebut, rumah kepala tukang kebun juga hancur. “Tetapi kami belum dapat menerima informasi tambahan apa pun sejak saat itu,” jelasnya, mengutip The New Arab (TNA).
Shoebridge menanyakan apakah kementerian pertahanan telah meminta informasi apa pun dari militer Israel mengenai kerusakan pada kuburan perang Australia. “Kami tidak mengajukan pertanyaan kepada militer Israel,” jawab perwakilan tersebut.
Memperhatikan bahwa penghancuran kuburan perang di Gaza bukanlah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, Senator tersebut bertanya apakah, seperti Inggris, Australia telah menuntut kompensasi atas kuburan para prajuritnya yang hancur.
Dengan ragu-ragu menjawab dan memeriksa catatannya, satu-satunya tanggapan perwakilan pertahanan adalah bahwa Komisi Makam Perang Persemakmuran mengawasi kuburan perang di Gaza, termasuk milik Australia. “Ya?” jawab Shoebridge, mencari penjelasan lebih lanjut.
“Karena itu, Komisi Makam Perang Persemakmuran akan melakukan penilaian saat mereka bisa memasuki lokasi tersebut,” perwakilan pertahanan menyimpulkan dalam tanggapannya.
TNA telah menghubungi Komisi Tinggi Australia di London untuk memberikan komentar.
Pada tahun 2008, pemerintah Israel setuju untuk membayar restorasi pemakaman perang Inggris di Kota Gaza, yang rusak selama pertempuran berbulan-bulan pada tahun 2006 dengan kelompok Palestina, dipicu oleh penculikan seorang tentara Israel. Inggris telah menerima ganti rugi sekitar £20.000 pada saat itu.
Selama Perang Dunia Kedua dan di bawah Mandat Palestina yang diperintah Inggris, Gaza menjadi tuan rumah pangkalan rumah sakit Australia serta infanteri Pasukan Kekaisaran Australia Pertama. Pemakaman Perang Gaza menampung 3.217 pemakaman Persemakmuran dari Perang Dunia Pertama – 781 di antaranya tidak teridentifikasi – dan 210 pemakaman dari Perang Dunia Kedua. Ada juga 30 pemakaman pascaperang dan 234 makam perang dari negara lain.
Australia adalah salah satu sekutu tertua Israel dan telah menjadi pendukung setia perangnya di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 37.950 warga Palestina sejak Oktober, sebagian besar wanita dan anak-anak.