Inilah Amalan yang Paling Dicintai Allah SWT Menurut Alquran dan Hadits


Mengerjakan amal kebaikan sudah semestinya menjadi keseharian seorang muslim. Dari sekian banyak amal yang bisa dilakukan, ada sejumlah amalan yang paling disukai Allah SWT. 

Allah SWT menjanjikan kehidupan yang baik bagi hamba-Nya yang gemar berbuat amal kebajikan, sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surah An-Nahl ayat 97:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.”

Amalan yang Paling Dicintai Allah SWT

Menukil kitab Alquran Fiqh Sunnah Alquran karya Sayyid Sabiq, amalan yang paling disukai Allah SWT ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud RA. Ia berkata:

“Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Apakah amalan yang paling dicintai Allah?’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Salat tepat pada waktunya.’ Aku bertanya, ‘Lalu apa lagi?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Berbakti kepada orang tua, jihad di jalan Allah.’” (HR Bukhari dan Muslim)

Salat Tepat Waktu

Mengutip buku Alquran Seni Merawat Cinta bagi IstriAlquran karya Riza Risma, mengenai salat tepat waktu, Rasulullah SAW juga bersabda:

“Barang siapa membaguskan wudhu dan salatnya sesuai dengan waktunya, serta menyempurnakan ruku’ dan kekhusyukannya, maka ia berhak mendapat janji dari Allah bahwa Dia akan mengampuninya, dan barang siapa tidak melakukannya maka ia tidak memiliki janji atas Allah. Apabila Allah berkehendak, Dia akan mengampuninya dan jika berkehendak, Dia akan mengazabnya.” (HR Abu Dawud)

Berbakti kepada Orang Tua

Perintah berbakti kepada orang tua dijelaskan dalam Alquran, salah satunya surah Luqman ayat 14:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Artinya: “Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) ‘Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.’ Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.”

Jihad di Jalan Allah

Perintah jihad juga terdapat dalam Alquran, tepatnya surah Al-Hajj ayat 78:

…وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖۗ

Artinya: “Berjuanglah kamu pada (jalan) Allah dengan sebenar-benarnya….”

Menyenangkan Saudara Muslim

Amalan lain yang paling disukai Allah SWT adalah menyenangkan saudara muslim. Hal ini dijelaskan dalam buku Alquran Hadirkan Rahmat Allah dengan Amalan-amalan IniAlquran karya Muclas Al Farbi yang menukil sebuah riwayat dari Ibnul Qayyim. Rasulullah SAW bersabda:

“Amal yang paling disukai Allah ialah kegembiraan yang engkau masukkan dalam hati seorang muslim, menghilangkan kesusahannya, melunasi utangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku untuk suatu hajat lebih aku sukai daripada beriktikaf di masjid ini selama sebulan.”

Amalan yang Dilakukan Terus-menerus

Dalam Alquran Al-Qaul Al-Mubin: Fi Ma’rifati Maa Yahummu al-Mushalliin karya Syaikh Abdul Azin bin Nashir al-Musainid, yang diterjemahkan Saefuddin Zuhri, terdapat hadits yang menyebut Allah SWT menyukai amalan yang dilakukan terus-menerus. Hadits ini diriwayatkan dari Aisyah RA.

Aisyah RA bercerita bahwa Rasulullah SAW memiliki selembar tikar yang biasa beliau jadikan bilik pada malam hari untuk salat. Orang-orang pun mengikuti salat beliau.

Suatu malam, ketika orang-orang kembali untuk mengerjakan salat, Rasulullah SAW bersabda: “Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian mengerjakan amal yang kalian sanggup kerjakan, karena Allah itu tidak pernah bosan sampai kalian yang bosan. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah itu adalah amalan yang rutin dikerjakan sekalipun sedikit dan kebiasaan keluarga Muhammad apabila mengerjakan suatu amalan mereka mengekalkannya (terus-menerus mengerjakannya).” (HR Muslim)

Ahli hadits Imam An-Nawawi menggarisbawahi ungkapan “Karena sesungguhnya Allah SWT itu tidak akan bosan sampai kalian yang bosan.” Dia berkata: “Para muhaqiq mengatakan, artinya, tidak memperlakukan kamu seperti perlakuan yang bosan sehingga akan memutuskan kalian dari pahala, ganjaran, karunia, dan rahmat-Nya, sampai kalian sendiri menghentikan amal kalian.”

Dengan mengerjakan amalan-amalan yang paling disukai Allah SWT, seperti salat tepat waktu, berbakti kepada orang tua, jihad di jalan Allah, menyenangkan saudara muslim, dan melakukan amalan secara terus-menerus, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan kehidupan yang baik serta pahala yang besar. Wallahu a’lam.