Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung mengaku masih buta kekuatan lawan, setelah dipastikan tergabung dalam grup yang relatif aman pada babak penyisihan Olimpiade 2024 Paris.
Gregoria yang menempati unggulan ke tujuh, menghuni Grup G bersama Polina Buhrova (Ukraina) dan Terezza Svábíková (Republik Ceko). Di atas kertas, Gregoria memang unggul dari kedua pesaingnya.
“Undian saya bisa dibilang cukup ok tapi bukan berarti akan mudah. Saya belum pernah bertemu kedua calon lawan di grup jadi semoga bisa melewati itu dulu,” tutur Gregoria dalam keterangan tertulis, Rabu (17/7/2024).
Pemain peringkat sembilan dunia itu unggul jauh Polina dan Tereza yang masing-masing berperingkat 72 dan 66 dunia.
Peluang menjadi juara grup dan melaju ke babak gugur terbuka lebar bagi Gregoria. Hanya saja atlet kelahiran Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah itu tidak ingin merasa diuntungkan.
Jorji itu pun mengaku tak ingin bicara mengenai laga di babak gugur terlebih dahulu. Sebab, ia memilih untuk fokus satu demi satu pertandingan di babak grup.”Lalu selanjutnya supaya berpikir satu-satunya tidak terlalu berat,” ujar Gregoria.
Sebelumnya, pelatih tunggal putri Indonesia Herli Djaenudin mengatakan, Gregoria perlahan sudah menemukan kembali kepercayaan dirinya. Itu terlihat, dari perkembangan Jorji sapaan akrab Gregoria yang semakin baik dari hari ke hari.
“Dari hari pertama sampai hari ketiga latihan di Chambly, perkembangan Gregoria sangat baik. Kondisi juga bagus,” kata Herli dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/7/2024).
Motivasi Gregoria kian berlipat, lantaran ini akan menjadi panggung Olimpiade keduanya setelah debut di Tokyo 2020 silam. Selain itu, jawara Kumamoto Japan Masters 2023 juga sadar, belum tentu kesempatan serupa datang kembali di Olimpiade berikutnya.
“Tahun ini di Olimpiade kedua, Gregoria lebih punya motivasi. Keinginan sangat kuat untuk memberikan sebuah prestasi lebih besar. Dia mengerti, belum tentu di Olimpiade berikutnya dia bisa kembali tampil,” lanjut Herli.