Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Yoseph Aryo Adhie mengakui ikut diperiksa tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap di Direktorat
Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Yoseph menyebut, pemanggilan yang dilakukan tim penyidik KPK berkaitan soal hubungan dirinya dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS).
“Pemeriksaan dipanggil terkait adanya foto saya bersama dengan Pak Budi Karya Sumadi,” kata Adhie kepada wartawan, Yogyakarta, Sabtu (20/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Adhie menjelaskan pertemuan dengan BKS itu adalah dalam kapasitas dirinya sebagai kepala sekretariat tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin.
Kepada BKS, ia melaporkan mengenai adanya beberapa operasional rumah aspirasi relawan Jokowi-Amin yang beralamat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, yang harus ditindaklanjuti.
“Karena pembentukan Rumah Aspirasi di awal sebagaimana arahan Erick Thohir sebagai ketua tim pemenangan bahwa operasionl Rumah Aspirasi di-handle oleh Pak Budi Karya Sumadi,” kata dia.
Ia menegaskan bahwa pertemuannya dengan Budi Karya Sumardi merupakan perintah dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
“Penugasan saya menghadap Pak Budi Karya Sumadi atas perintah Bapak Hasto Kristiyanto,” kata dia.
Ia pun membeberkan dalam pemeriksaan dirinya dilakukan beberapa jam, dimulai sejak sekitar pukul 10.00 WIB hingga selesai sekitar pukul 18.30 WIB, pada Kamis (18/7/2024).
Sebelumnya, Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki bukti kuat keterkaitan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (HK) dalam pusaran kasus korupsi proyek jalur kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di wilayah Jawa Timur.
Jubir KPK, Tessa Mahardhika membantah lembaga antirasuah sengaja membidik anak buah dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu dengan unsur politis.
“Apakah KPK menargetkan HK, tentunya dipanggil sebagaimana disampaikan, pemanggilan saksi tidak mungkin tidak ada kaitannya,” ujar Tessa kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2024).
Tessa menjelaskan, keterkaitan Hasto dalam perkara tersebut bisa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa sebelumnya.
“Surat panggilan dikirim bersama-bersama dan saksi yang dipanggil itu hadir kemarin,” kata Hasto.