Tampil habis-habisan di semifinal tampaknya mempengaruhi permainan Rafael Nadal di partai final Bastad Open, Swedia.
Melawan unggulan ketujuh dari Portugal, Nuno Borges, Nadal gagal memberikan perlawanan dan kalah 6-3, 6-2.
King of Clay seperti kehabisan ide untuk mematikan sang lawan dalam permainan tanah liat jelang Olimpiade Paris.
Borges justru kerap memojokkan Nadal dengan bola-bolanya, hingga akhirnya menaruh bola di depan net yang tak bisa dikejar Rafa.
Backhand Nadal yang melebar membuat set pertama jadi milik Borges dengan kemenangan 6-3.
Set kedua tak banyak berubah, Nadal selalu tertinggal usai mengembalikan bola Borges yang tinggal memukul ke sisi kosong lapangan.
Servis ace Borges memastikan kemenangan 6-2 sekaligus gelar juara ATP 250 jadi miliknya.
Sementara bagi Nadal, kekalahan ini memperpanjang puasa gelar sang pemegang 22 gelar grand slam setelah comeback dari cedera. Meski begitu, final ini adalah pencapaian tertingginya setelah menepi cukup lama akibat cedera.
“Saya tidak tahu harus berkata apa,” Borges merenung setelahnya. “Saya sudah lama mengharapkan momen ini. Gila, tenis terkadang tidak terjadi sesuai harapan.”
Nadal, yang pulih dari cedera pinggul dan perut selama 18 bulan terakhir, berpartisipasi dalam pertandingan lapangan tanah liat ini untuk mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade mendatang di Roland Garros. Petenis Spanyol 38 tahun itu memilih untuk tidak mengikuti Wimbledon untuk menghindari risiko cedera akibat berpindah lapangan.