Berdasarkan hasil survei indikator Politik Indonesia (IPI) yang berjudul “Siapa Kuat di Jawa Tengah?: Dinamika Elektoral Jelang Pilkada” elektabilitas Bambang ‘Pacul’ Wuryanto di atas Kaesang Pangarep.
Dalam survei yang dilakukan sejak 10 hingga 17 Juni 2024 itu, para tokoh bergantian menduduki posisi tertinggi, meski nama Bambang Pacul selalu meraih yang pertama sebagai bakal calon dari PDI-Perjuangan.
Survei tersebut dilakukan menggunakan metode random sampling kepada 800 responden dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dengan wawancara tatap muka.
Pendiri Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dalam simulasi terbuka (top of mind), tidak ada satu pun tokoh politik yang meraih elektabilitas dominan.
Dirinya menyebut bahwa nama Taj Yasin hanya mendapatkan 4,3 persen, sedangkan Bambang Pacul Wuryanto meraih 4,1 persen.
Sedangkan Kaesang sendiri acap disebutkan dalam berbagai survei, dalam simulasi terbuka meraih elektabilitas di bawah Bambang Pacul, hanya sekitar 4 persen.
“Dari sejumlah nama, tidak ada yang elektabilitasnya dominan. Itu terlihat dari hasil simulasi top of mind, belum ada tokoh yang elektabilitasnya lebih dari 10 persen,” ujar dia, di Semarang, dikutip dari Inilahjateng, Senin (22/7/2024).
Disisi lain, dalam survei Litbang Kompas, elektabilitas Bambang Wuryanto menjadi yang tertinggi diantara Kader PDI Perjuangan yang digadang-gadang layak ikut dalam proses pemilihan Gubernur Jateng 2024.
Berdasarkan survei tersebut, Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah itu meraih elektabilitas 3,3 persen. Angka 3,3 persen itu terhitung cukup tinggi mengingat dalam survei itu, posisi tertinggi hanya 7 persen yang diraih bakal calon non-partai politik.
Peneliti Litbang Kompas M Toto Suryaningtyas menilai bahwa posisi PDI-P dalam pilkada Jateng mulai mendapaatkan persaingan sengit dari kubu nasionalis lain.
“Di 2019 itu terakhir, di 2024 sudah mulai terganggu oleh partai-partai nasionalis yang lain. Partai-partai nasionalis yang lain mulai mengambil porsinya PDI-P. Ada Gerindra, Nasdem, Demokrat, selain juga Golkar karena mereka kan partai lama yang cukup mengakar,” ungkap Toto sebagaimana dikutip dari Kompas.
Survei itu dilakukan melalui wawancara tatap muka pada periode 20 sampai 25 Juni 2024. Jumlah responden sebanyak 500 orang yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 35 kabupaten/kota di Jateng.
Tingkat kepercayaan survei itu mencapai 95 persen dengan margin of error sekitar 4,4 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.