Ke mana eks Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) akan melangkah, belum ada keputusan resminya. Besar kemungkinan kembali maju di Pilgub Jabar, meski Partai Gerindra masih berkeyakinan bisa membujuk Golkar agar RK berlaga di Jakarta.
Hingga saat ini sikap kubu beringin masih teguh menginginkan RK kembali maju di Jabar. Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia, menegaskan partainya semakin kuat mengusung RK di Jabar, karena pemetaan pilkada di Jakarta masih belum ada rimbanya.
Salah satu landasannya, tutur dia adalah hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut elektabilitas RK di Jabar tembus 50,6 persen dengan approval rating hampir 90 persen.
“Yang kedua, RK kalau di survei di Jakarta terakhir di nomor tiga, cuma 6 persen. Jadi peluang menangnya juga belum tentu besar. Terus kemudian kalau strategis, ya tentu buat kami lebih strategis Jawa Barat dibandingkan dengan Jakarta,” katanya di Jakarta, dikutip Selasa (23/7/2024).
Di sisi lain, Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyatakan partainya masih yakin untuk mendorong RK maju di Pilgub Jakarta. Soal elektabilitas RK yang masih rendah, Riza berkeyakinan masih ada waktu untuk mendongkraknya.
“Di Jakarta Gerindra masih mendukung kang RK ya. Kita tunggu saja hasil keputusan pimpinan partai-partai politik ya. Masih cukup banyak (waktu), tenang,” katanya.
Wajar saja jika Gerindra ingin mendorong ke Jakarta, pasalnya RK lebih unggul dari Dedi Mulyadi, kader Gerindra. Bukan tidak mungkin partai besutan presiden terpilih Prabowo Subianto akan melakukan segala cara demi bisa menggeser RK dari Jabar. Atau jangan-jangan peristiwa barter politik di Jateng terulang.
Menengok sejenak ke bursa Pilgub Jateng. Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) Sudaryono namanya sempat digadang-gadang maju kontestasi, bahkan diprediksi bisa jadi lawan tangguh bagi Ahmad Luthfi, yang disebut-sebut sebagai orang kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Publik pun dikejutkan dengan keputusan Jokowi melantik Sudaryono menjadi Wakil Menteri Pertanian, pada Kamis (18/7/2024). Langkah ini diyakini sebagai bentuk komporomi antara Jokowi dengan Prabowo, agar Jateng dipimpin oleh ‘orangnya’ Jokowi.
“Kita tahu Pak Sudaryono mau maju di Jateng jadi calon gubernur sebagai orang dekatnya Prabowo lalu dilantik jadi wamen dan Ahmad Lutfhi Kapolda Jateng yang akan maju di Jateng orangnya Jokowi didukung oleh KIM, didukung oleh Prabowo dan didukung pemerintah. Artinya ini kan barter kepentingan yang saling menguntungkan antara Jokowi dengan Prabowo,” kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Ujang Komaruddin, Jumat (19/7/2024).
Kembali lagi ke bursa Pilgub Jabar. Bila merujuk hasil survei SMRC, RK adalah satu-satunya batu sandungan bagi Dedi Mulyadi. Sebab, dalam survei tersebut Dedi Mulyadi menduduki posisi kedua dengan elektabilitas 25,1 persen diikuti Deddy Mizwar 3,7 persen. Sementara dan Dede Yusuf Macan Effendi 2,7 persen, Bima Arya 2,2 persen, Desy Ratnasari 2,1 persen.
Bukan mustahil Gerindra akan meniru cara kompromi Jokowi demi bisa memuluskan langkah Dedi Mulyadi menduduki kursi Jabar-1. Ya kita lihat saja nanti.