Harga Cabai Rawit Merah Makin Pedas Tembus Rp80 Ribu/Kg, Kementan Salahkan Cuaca


Harga cabai rawit mengalami kenaikan hari ini 2,87 persen atau Rp 1.810 per kilogram (kg) menjadi Rp 64.910/kg. Angka itu juga naik dari harga pekan lalu di level Rp 54.470/kg. Di Jakarta, harga cabai rawit merah telah tembus Rp 80.000/kg khususnya di Jakarta Barat, lalu di Jakarta Pusat Rp 75.000/kg, dan Jakarta Utara Rp 60.000/kg. Demikian laporan Panel Harga Pangan Nasional.

Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian Inti Pertiwi Nashawari mengklaim, kenaikan harga cabai rawit merah dikarenakan menurunnya hasil produksi pada Juli imbas terjadinya kekeringan.

Dalam catatannya,produksi cabai rawit merah Juli sebanyak 125.036 ton sementara Juni ada 138.784 ton. Penurunan hasil produksi ini memang terjadi karena kekeringan yang melanda sejumlah daerah penghasil cabai.

“Tugas Kementan terhadap permasalahan yaitu meningkatnya harga cabai rawit. Ini memang di bulan Juli produksi sedikit menurun jika dibandingkan Juni sehingga tentu saat ini sudah terjadi kekurangan pasokan ke pasar karena produksi menurun,” kata Pertiwi Nashawari dalam rapat koordinasi inflasi disiarkan melalui YouTube Kemendagri RI, dipantau dari Jakarta, Selasa (23/7/2024).

Adapun daerah yang mengalami penurunan produksi adalah Kabupaten Lamongan, lantaran pada Mei-Juni tidak ada hujan berakibat terjadinya kekeringan karena kekurangan air hampir 90 persen.

Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Tuban, pertanaman di Kecamatan Regel dan Kecamatan Grabagan mengalami kekeringan karena kekurangan air dengan kondisi lahan berbatu kapur. Sementara di Kabupaten Kediri, pertanaman memasuki masa akhir panen.

Pertiwi mengimbau pemerintah daerah yang bukan penghasil cabai rawit merah bisa membantu melakukan penanaman sendiri agar tidak bergantung pada wilayah sentra produksi. “Solusi permanen ya kalau di provinsi kabupaten atau kota memiliki pertanaman sendiri sehingga tidak bergantung pada wilayah sentra produksi,” ucapnya.