China Susun Langkah Atasi Obesitas Pelajar Karena Bebani Perekonomian


China mengambil langkah baru untuk mengatasi masalah obesitas pelajar yang terus berkembang. Data terkini menunjukkan bahwa masalah kelebihan berat badan di kalangan pelajar akan secara signifikan membebani perekonomian negara terbesar kedua di dunia tersebut jika tidak ditangani.

Pedoman nasional baru untuk anak-anak sekolah dasar dan menengah yang diumumkan pada hari Senin (22/7/2024) memberikan fokus khusus pada pencegahan, dengan menetapkan strategi tiga tingkat untuk memerangi penambahan berat badan tidak sehat.

Dokumen tersebut dirilis bersama oleh Kementerian Pendidikan, Komisi Kesehatan Nasional, dan Administrasi Umum Olahraga China, yang mencerminkan meningkatnya perhatian terhadap masalah tersebut di tingkat pemerintah.

“Obesitas dan kelebihan berat badan telah menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat utama yang memengaruhi kesehatan siswa sekolah dasar dan menengah,” demikian pernyataan dokumen yang dirilis oleh Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional, seraya menambahkan bahwa hal ini memerlukan perhatian mendesak dari seluruh masyarakat. 

Dalam pedoman itu terungkap, keluarga dan sekolah didorong untuk mempromosikan kebiasaan makan sehat pada anak-anak, seperti menyediakan lebih banyak buah dan sayuran, produk susu, serta biji-bijian utuh dan kacang-kacangan. Mereka juga didorong untuk mengurangi penggunaan garam, minyak, dan gula dalam memasak. 

Selain mempromosikan kebiasaan makan sehat, sekolah didorong untuk menyelenggarakan satu periode kelas pendidikan jasmani sehari, dan memastikan bahwa siswa memiliki waktu aktivitas yang cukup di antara kelas. Begitu pula di rumah, orangtua hendaknya menumbuhkan kebiasaan berolahraga pada anak-anaknya dan mengurangi perilaku menetap, seperti duduk dalam waktu lama.

Pedoman tersebut juga menganjurkan “menciptakan suasana makan yang baik dan menumbuhkan kebiasaan makan yang baik pada anak-anak” di rumah, seperti menghindari menonton TV atau bermain dengan perangkat elektronik saat makan. 

Pemantauan Kesehatan Siswa

Pedoman yang diluncurkan untuk sekolah juga mencakup penyelenggaraan kursus pendidikan gizi dan kesehatan guna meningkatkan pemahaman siswa tentang gizi dan kesehatan. Termasuk pelatihan bagi karyawan katering di kantin sekolah untuk meningkatkan keterampilan menyiapkan makanan dan memasak sehat. 

Sekolah juga didesak untuk mempekerjakan tenaga ahli gizi penuh waktu dan paruh waktu yang berkualifikasi. Mereka juga harus menghindari menyediakan makanan dengan kadar garam, gula, dan lemak tinggi di kantin dan mesin penjual otomatis. 

Pihak berwenang China menyarankan agar dilakukan bimbingan bagi sekolah untuk memantau obesitas dan penambahan berat badan yang tidak sehat pada siswa melalui pemeriksaan kesehatan. Sekolah dapat membantu orang tua memantau perubahan berat badan anak mereka dengan membuat catatan kesehatan dan memberikan umpan balik mengenai hasil pemeriksaan fisik. Peringatan dini akan diberikan kepada siswa yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, berdasarkan hasil penilaian kesehatan mereka. 

Orang tua disarankan untuk memantau berat badan anak-anaknya dan secara teratur mengukur tekanan darah dan kadar gula darah mereka sehingga dapat menerima bimbingan dan layanan dari lembaga medis, dokumen tersebut menyatakan.

Temuan dari sebuah studi menunjukkan bahwa pada tahun 2020, diperkirakan 37,9 persen anak-anak dan remaja di China mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, meningkat empat kali lipat dari 8,8 persen yang tercatat pada tahun 2000, situs web berita China Caixin melaporkan pada Januari.

Para peneliti memperkirakan bahwa pada tahun 2030, angka tersebut akan mencapai lebih dari 60 persen jika tren ini terus berlanjut. Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa Tiongkok akan menghadapi dampak kesehatan dan ekonomi yang signifikan jika masalah ini tidak ditangani, demikian dilaporkan Caixin.

Studi tersebut memperkirakan bahwa tanpa intervensi, China akan menghadapi dampak ekonomi seumur hidup sebesar 218 triliun yuan (US$30 triliun) karena tingkat obesitas anak dan remaja saat ini dari tahun 2025 hingga 2092.

Pedoman tersebut merupakan langkah terbaru dalam serangkaian langkah terkini yang telah dilakukan China untuk memerangi peningkatan lingkar pinggang – tidak hanya di kalangan anak-anak, tetapi juga masyarakat umum.

Lebih dari sepertiga dari 1,4 miliar penduduk Tiongkok mengalami kelebihan berat badan dan lebih dari 14,1 persen mengalami obesitas, menurut laporan tahun 2023 oleh situs berita Sixth Tone, mengutip sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2020. Studi tersebut mensurvei sekitar 15,8 juta orang dewasa di 243 kota di negara tersebut. 

Pihak berwenang meluncurkan perang melawan kegemukan tersebut selama tiga tahun pada bulan Juni, menekankan kebutuhan mendesak untuk intervensi dan menyerukan peningkatan upaya dalam meningkatkan kesadaran publik sekaligus mengambil tindakan segera.