Pejudo Aljazair Mundur dari Olimpiade Sebelum Melawan Israel


Pertarungan antara pejudo Afrika Messaoud Dris dengan atlet asal Israel Tohar Butbul tak jadi digelar. Pertandingan di kelas 73 kilogram putra sejak awal diprediksikan tidak akan terjadi mengingat implikasi politiknya.

Messaoud Dris dari Aljazair dikeluarkan dari kompetisi judo Olimpiade Paris secara resmi karena kekurangan berat badan pada hari sebelum ia dijadwalkan menghadapi Tohar Butbul dari Israel. Federasi Judo Internasional (IJF) mengeluarkan pernyataan singkat yang menyatakan Butbul sebagai pemenang dengan kemenangan WO.

Pertarungan tersebut semula dijadwalkan menjadi yang pertama di divisi 73 kilogram putra pada hari Senin (29/7/2024), tetapi mengingat implikasi politiknya, banyak yang menduga hal itu tidak akan terjadi sejak Dris dan Butbul dipertemukan dalam undian acak minggu lalu.

Dris tidak langsung membuat pernyataan tentang keadaannya. Berat badannya yang kurang – ia memiliki berat 73,4 kilogram – menjadi alasan yang sah untuk meninggalkan Olimpiade, meskipun para judoka yang sangat terlatih jarang sekali mengalami penurunan berat badan. Sehingga penurunan berat badan ini dinilai upaya yang sengaja dari Dris untuk mundur dari pertarungan ini.

Lawan potensial kedua Butbul juga mengundurkan diri meskipun Mohamed Abdalrasool dari Sudan tidak dijatuhi sanksi oleh IJF setelah ia menyatakan cedera. Ia sempat muncul untuk menimbang pertarungannya.

Dris adalah pejudo berusia 22 tahun yang memiliki prospek menjanjikan dengan menempati posisi ketujuh di kejuaraan dunia tahun lalu sebelum memenangkan Kejuaraan Afrika ketiganya berturut-turut awal tahun ini.

Dris difavoritkan mengalahkan Butbul, yang berada tujuh peringkat di bawahnya dalam rating IJF awal tahun ini. Butbul adalah judoka veteran yang kemenangan turnamen terbesarnya baru-baru ini terjadi pada Grand Prix tahun lalu di Linz, Austria.

Dua Kali Pejudo Aljazair Mundur

Untuk Olimpiade kedua berturut-turut, seorang judoka Aljazair mengundurkan diri dari Olimpiade tepat sebelum ia berhadapan dengan Butbul. Di Olimpiade Tokyo, Fethi Nourine dari Aljazair mengundurkan diri untuk menghindari potensi pertandingan putaran kedua dengan Butbul. Nourine secara eksplisit mengutip dukungannya terhadap Palestina saat mengumumkan keputusannya tiga tahun lalu.

Nourine dan pelatihnya, Amar Benikhlef, diskors selama 10 tahun oleh IJF pada September 2021, yang secara efektif mengakhiri karier judo Nourine. Aljazair tidak mengakui negara Israel, dan kedua negara memiliki hubungan yang tegang sejak perang kemerdekaan Aljazair dari Prancis beberapa dekade lalu.

Kehadiran Israel di Olimpiade Paris telah diprotes di berbagai titik sejak dimulainya serangan negara itu ke Gaza tahun lalu, tetapi Komite Olimpiade Internasional dan pemerintah Prancis dengan tegas mendukung hak Israel untuk berpartisipasi. 

IJF sangat mendukung atlet Israel di masa lalu. Israel memiliki salah satu tim judo terbesar di Olimpiade Paris dengan 12 peserta. Empat judoka Israel berkompetisi dalam dua hari pertama turnamen di Arena Champ-de-Mars.

Meskipun tak seorang pun lawan mereka yang menghindari empat judoka pertama Israel, Abderrahmane Boushita dari Maroko dan Nurali Emomali dari Tajikistan keduanya menolak untuk berjabat tangan dengan Baruch Shmailov setelah pertarungan mereka pada hari Minggu.